Klaim Stok Aman, Harga Sembako Tetap Naik, Fluktuasi Berulang, Tak Pernah Ada Solusi
Klaim Stok Aman, Harga Sembako Tetap Naik, Fluktuasi Berulang, Tak Pernah Ada Solusi-Foto: sumeks co-
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Fluktuasi harga bahan pokok terjadi pada momen-momen tertentu. Tiap tahun begitu, termasuk jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) ini. Padahal Pemerintah mengklaim stok aman.
Harusnya kalau stok mencukupi tidak terjadi kenaikan harga walaupun permintaan pasar meningkat. Dalam kondisi ini tak hanya masyarakat sebagai pembeli yang mengeluh. Para pedagang bahan pokok juga bingung.
“Selalu saja begitu. Jelang hari besar, naik. Selang dua hari naik, selang seminggu naik. Entah apa sebabnya. Meski dikit, tapi kalau beberapa kali naik, ya mahal juga akhirnya,” kata Beni, seorang pedagang kelontongan di Pasar Silaberanti, kemarin (22/12).
Saat ini, selain harga beras yang tetap tinggi tak turun-turun, gula juga terus naik. “Yang curah saja sudah Rp17 ribu, yang kemasan Rp18 ribu/kg. Sagu dari Rp9 ribu sekarang Rp10.500/kg, itu yang biasa. Kalau yang kemasan Rp15 ribu. Gandum juga naik. Naik semua, ada yang rendah, ada yang tinggi,” bebernya.
BACA JUGA:Sopir Diduga Mengantuk! Pick Up Muatan Sembako Terguling, Kasihan Nasib Kernetnya
BACA JUGA:Sidak Gudang Distributor Sembako-Pasar Tradisional
Menurutnya selain momen Nataru, kenaikan harga sembako juga dipengaruhi rencana pemerintah menaikkan gaji ASN. “Baru rencana naik gaji saja sudah didahului sembako naik. Ini imbas kebijakan pemerintah juga, pasar langsung bereaksi,” cetus Beni.
Jaya, pedagang sembako di Pasar Kayuagung mengaku saat ini harga ketan yang naik drastis dari Rp13 ribu menjadi Rp17 ribu/kg, sementara minyak goreng curah sebelumnya Rp13 ribu menjadi Rp15 ribu/kg. Di Pasar Indralaya kenaikan terjadi pada komoditi bawang, namun cabai bertahap mengalami penurunan. "Harga bawang putih sama merah sekarang sama naik di harga Rp35 ribu per kg, untuk cabai merah keriting Rp60 ribu per kg," ujar pedagang, Rohma.
Sebelumnya bawang putih dijual Rp31 ribu per kg dan bawang merah Rp36 ribu per kg, untuk cabai merah keriting Rp85 ribu per kg. Untuk harga telur stabil, begitu pula daging ayam di harga Rp28 ribu per kg. Pedagang toko sembako, Amir menjelaskan harga komoditi beras, minyak, gula dan sagu alami lonjakan harga cukup siknifikan sebulan terakhir.
"Misalnya beras dari harga awal Rp225 ribu naik ke Rp250 ribu per karung 20 kg. Gula dari Rp700 ribu, Rp750 ribu, dan kini Rp780-850 ribu per sak," ungkapnya. Sehingga harga gula pun dijual per kg Rp16-17 ribu.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Lakukan Sidak Gudang Distributor Sembako dan Pasar Rakyat, Ini Hasilnya
“Untuk sagu dari harga awal Rp210 ribu naik menjadi Rp225 ribu per sak, atau Rp10.500 per kg, dan minyak goreng curah dari harga Rp13 ribu jadi Rp15 ribu per kg," ungkapnya. Di pasar PTM Lahat, harga cabai memang turun dari Rp90-100 ribu per kg menjadi Rp65-70 ribu per kg. Tapi lainnya masih mahal seperti tomat Rp15 ribu per kg, bawang putih dan merah Rp30-35 ribu per kg. Untuk daging ayam normal Rp28 ribu per kg, termasuk ikan-ikanan.
Di Prabumulih, Eni pegawai toko sembako di Jalan Padat Karya, Gunung Ibul menyebut harga minyak kemasan 1 liter masih di angka Rp14.500 untuk merek Minyakita. “Gandum juga sama, gula pasir Rp16 ribu/kg, dan beras SPHP alias beras medium kini banyak dicari emak-emak Rp60 ribu per 5 kg,” sebutnya.