Bahas Persiapan Haji 2024, Ketemu Menteri Haji Saudi di Jeddah. Menag Sampaikan Beberapa Harapan Ini
Menag RI bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi bahas persiapan haji 2024-foto: kemenag-
JEDDAH – Begitu banyak jemaah yang meninggal di Tanah Suci pada musim haji 2023 jadi perhatian serius untuk penyelenggaraan haji 2024.
Pemerintah Indonesia tak ingin itu terulang. Karenanya, meski pemberangkatan haji masa lama, pembahasan demi pembahasan untuk perbaikan pelaksanaan haji terus dilakukan.
Untuk itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gusmen bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, Taufiq F Al Rabiah.
Pertemuan kedua menteri berlangsung di Jeddah. Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.
BACA JUGA:LOKER TERKINI, Kemenkes Buka Rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji 2024, Ini Posisi yang Dibutuhkan!
BACA JUGA:Wacana Naikkan Setoran Awal Haji, Kabar Baik, Petugas Haji Jadi 4.400 Orang
“Saya telah bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah. Saya menyampaikan terima kasih atas kuota jemaah haji Indonesia yang telah diberikan sejumlah 221.000,” kata Gusmen.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas tambahan kuota jemaah haji Indonesia sejumlah 20.000.
“Sehingga total kuota jemaah haji Indonesia tahun 1445 H/2024 M menjadi 241.000 jemaah,” terang Gus Men.
Dalam pertemuan itu, Gusmen tidak sendiri. Ikut mendampinginya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Hilman Latief.
BACA JUGA:7 Puskesmas di OKU Timur yang Ditunjuk Sebagai Pusat Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji
BACA JUGA:Wahai IKM dan UMKM, Kemenag Undang Kalian Ajukan Permohonan Izin Produksi Seragam Batik Haji, Ini Syaratnya!
Lalu, Konjen RI di Jeddah Yusron Bahauddin Ambari. Kemudian, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Gus Men juga menyampaikan ucapan terima kasih dengan adanya penambahan alokasi kuota petugas haji 2024.
Dari awalnya hanya 2.100 orang menjadi 4.421 orang untuk 2024. Namun, kata Gus Men juga menyampaikan, jumlah itu tetap belum cukup.
Sebab, belum sebanding dengan jumlah jemaah yang harus dilayani, yang jumlahnya mencapai 241.000 orang.
BACA JUGA:Potensi Dana Haji Tembus Rp 600 Triliun
“Saya juga mengajukan penambahan kuota petugas haji untuk lebih mamaksimalkan layanan. Semoga ini juga bisa disetujui Menhaj Saudi,” harapnya.
Hal penting lain yang didiskusikan Menag Yaqut dengan Menteri Haji dan Umah Arab Saudi yaitu tentang kepastian rencana penempatan jemaah haji Indonesia di Masyair.
Menurut Gus Men, kepastian rencana penempatan jemaah itu penting untuk mengantisipasi kepadatan di Masyair mengingat ada penambahan kuota seluruh dunia. Termasuk Indonesia yang mendapat tambahan 20.000.
“Rencana penempatan penting untuk memastikan jemaah yang melaksanakan ibadah haji di tahun 1445 H/2024 M, terlayani dengan baik. Hal ini kami sampaikan juga ke Menhaj Saudi,” ucapnya.
BACA JUGA:Tak Istitoah, Cicilan Ongkos Haji Bisa Ditarik
BACA JUGA:JCH Sudah Bisa Cicil Ongkos Haji, Batik Haji 2023 Motif Sekar Arum Sari
Termasuk mengajukan kemudahan dan prioritas layanan untuk jemaah haji disabilitas dan lanjut usia di musim haji tahun 1445 H/2024 M.
"Seiring adanya tambahan kuota, saya harap layanan untuk jemaah haji bisa maksimal, khususnya pada saat puncak haji," kata dia.
Begitu juga dengan simulasi pembagian kuota tambahan, harus dapat dipastikan simulasi layanan dan tempatnya di Masyair.
Tak hanya itu, pemerintah Indonesia melalui Kemenag RI juga berharap kebijakan dari Kementerian Haji dan Umrah agar maktab-maktab hanya menempatkan jemaah haji di tenda Arafah dan Mina sesuai rencana penempatan.
BACA JUGA:KEREN, Inilah Penampakan Batik Sekar Arum Sari, Seragam Baru Jemaah Haji Indonesia!
BACA JUGA:JCH Khusus-Umrah Wajib Peserta JKN, Pelunasan Biaya Haji Khusus 2 Tahap, 12-15 Desember dan 26 – 29 Desember
Sehingga, kejadian adanya jemaah yang menempati tenda di luar rencana yang telah disepakati, tidak terulang kembali.
Kemenag RI juga mengusulkan formula layanan haji khusus oleh konsorsium perusahaan travel haji khusus dan asosiasinya dapat diturunkan.
“Kita minta diturunkan dari minimum 2.000 jemaah menjadi 1.000 jemaah,” tuturnya.
Gusmen juga memperjuangkan persetujuan pengiriman zamzam tambahan. Harapannya, proses pengiriman zamzam tambahan tersebut dapat segera memperoleh persetujuan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
BACA JUGA:Resmi Dibuka, Berikut Syarat Lengkap Pendaftaran Petugas Haji 1445 H
BACA JUGA:Boleh Tunda Berhaji, Diganti Ahli Waris, Jika Jemaah Haji Tidak Istithoah
Secara umum, ucap Gusmen, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah memahami sejumlah usulan Kemenag RI.
Khusus mengenai harapan agar segera diproses pengiriman zamzam tambahan untuk jemaah Indonesia.
“Menhaj Saudi menyampaikan bahwa itu masih dibahas dengan Dewan Malaki sebagai pihak yang memiliki otoritas untuk memberikan persetujuan,” pungkas dia. (*)