https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sumsel Kekurangan Dokter Anestesi

*Terutama RS di Daerah Pemekaran

PALEMBANG - Sumsel memiliki banyak rumah sakit (RS), hanya saja masih kekurangan  dokter anestesi.  Ketua INASIA, Dr dr Faisal Muchtar mengungkapkan hal itu usai acara “The Meeting Scientific of Indonesian Society of Intensivist Anesthesiologist (INASIA)” di Hotel Aryaduta, kemarin. Kegiatan mengangkat tema "New Era in ICU. Post Pandemi Holistic Intensive Care" ini mengangkat permasalahan dan tantangan kesehatan.

Menurutnya, anestesi merupakan spesialis yang masih sedikit. Tak semua RS juga punya dokter spesiali, bahkan termasuk di Provinsi Sumsel. "Ada beberapa RS yang tidak ada terutama di daerah pemekaran," tegasnya. Untuk itu, kata dia, ke depan harus ada percepatan dan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis ini. Mengingat keberadaan dokter ini sangat penting terutama untuk tindakan yang krusial.

Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengaku dirinya bangga dan suatu kehormatan bagi Provinsi Sumatera Selatan bisa menjadi tuan rumah acara ini. Menurutnya acara ini sangat penting bagi kesehatan untuk masyarakat dan bisa meningkatkan sektor pariwisata. Baca juga : Motivasi Siswa Jadi Dokter Hewan  Baca juga : Langganan Beasiswa, Pecahkan Rekor Doktor Termuda

"Saya harap dinas terkait selalu bersurat ke Menteri Pendidikan agar membuka fakultas dokter-dokter spesialis lebih banyak lagi di Sumsel," ujarnya.

Dia pun mengutarakan kondisi beberapa tahun ini, masa pandemi bergeser dari siaga darurat. Banyak masyarakat membutuhkan pertolongan para dokter dan para nakes selalu bekerja keras. “Kita lihat di IGD dan alhamdulilah semua terlewati. Sekarang kita berhadapan dengan masa endemi. Saya minta dan berharap pada dokter senior agar mengarahkan para dokter junior tidak terfokus di kota saja, tapi perlu penyebaran dokter yang merata," ungkapnya.

Dia melanjutnya, Sumsel ini wilayahnya sangat luas sehingga butuh penanganan komprehensif dan tindakan preventif. Angka Stunting di Sumsel signifikan menurun dan Sumsel sudah menjadi model dengan posyandu didukung ikon Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Artinya diberikan timbangan digital, bukan hanya untuk akurasi tapi bentuk memberi perhatian ke masyarakat. "Saya mengajak wellcome dinner nanti malam. Terima kasih kepada ribuan siswa yang hadir mengikuti pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan narasumber dari Belgia dan mengajak para dokter memberi pelatihan tentang posyandu," tutupnya. (yun/fad) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan