Duka di Balik 3 Orang Tewas Membersihkan Sumur, Salah Satunya Baru Menikah 4 Bulan
SUMUR TUA: Sumur tua di belakang rumah Suyoko, yang merenggut nyawa menantunya, Solikin. Berikut temannya, Adi dan Dimas. -FOTO: ABDUL HALID/SUMEKS-
Sebagai saksi mata dari peristiwa maut itu, Suyoko masih mengingat jelas kejadian memilukan itu. Dengan raut wajah sedih, Suyoko berusaha merunut kejadiannya. Katanya, umurnya itu hanya berkedalaman 5 meter, dengan diameter 1,5 meter. Sudah dinding batu.
Selama musim kemarau kemarin, air sumurnya kering. Sudah musim hujan ini dan berisi air lagi, Suyoko mau mengaktifkan sumurnya lagi. “Saya minta bantu menantu (Solikin) membersihkannya,” tuturnya.
Senin sore itu, 11 Desember 2023, sepulang membajak sawah, Solikin dan Adi mulai membersihkan sumur di belakang rumahnya dan mertuanya itu. ”Dalam sumur iu banyak sampah, seperti batok kelapa, ranting kayu, dan lainnya,” tambah Suyoko.
Sore itu, Solidin masuk ke dalam sumur menggunakan tangga. Air dalam sumur, baru terisi sekitar 40 sentimeter. “Maksudnya menantu saya yang membersihkan dalam sumur, saya dan Adi yang menariknya dari luar sumur,” ulasnya.
Namun belum lama masuk dalam sumur, Solikin berusaha naik lagi dengan memanjat tangga. Tiba-tiba terdengar suaranya jatuh ke air. Suyoko dan Adi yang melihat ke dalam sumur. “Menantu saya tidak bergerak lagi,” tutur Suyoko, dengan mata memerah.
Spontan Adi turun ke dalam sumur, hendak membantu sahabatnya. Dalam hitungan menit, Adi pun ikut lemas dan diduga langsung meninggal dunia. Suyoko panik. Dia Berteriak minta tolong, membuat tetangganya berdatangan.
Dimas kemudian mendekati sumur. Berinisiatif membantu kedua korban, Sodikin dan Adi, yang tertelungkup dalam sumur. Nahas, belum lama masuk ke dalam sumur hendak mengangkat kedua korban, Dimas juga turut ambruk dan meninggal dunia.
“Kami tidak tahu apakah sumur itu beracun atau tidak saat itu. Karena tidak ada tanda-tanda, tidak ada bau. Kondisi sumur juga seperti biasanya, airnya jernih," ujar Suyoko keheranan.
Sudah 3 orang meninggal dunia. Warga yang lain tidak ada berani masuk ke dalam sumur. Bantuan datang dari petugas BPBD Kabupaten OKU Timur. Tapi tidak ada peralatan khusus. “Akhirnya pakai tali tambang, simpul jerat dan bambu. Secara manual,” paparnya.
Simpul tali pada ujung bambu itulah, yang dipakai untuk mengikat badan kaki dan korban. Baru ditarik satu per satu. Proses evakuasi ketiganya, baru selesai sekitar pukul 18.00 WIB. “Sekitar 2 jam lah dari kejadian awal,” tambah Suyoko.
Setelah ketiga jenazah berhasil dikeluarkan, cepat dibawa ke puskesmas terdekat untuk memastikan kondisinya. Namun petugas medis, menyatakan ketiganya sudah meninggal dunia. “Semuanya sudah dimakamkan Selasa kemarin,” imbuhnya.
BACA JUGA:Dewan Ajak Masyarakat Awasin Kenakalan Remaja di Kota Prabumulih
BACA JUGA:Jangan Panic Buying, Biar Harga Tak Naik, Waspadai 4 Komoditi Penyumbang Inflasi
Untuk menghilangkan balak selanjutnya, rencananya setelah takziah 7 hari nanti sumur itu akan ditutup permanen. “Musibah seperti ini, baru pertama kali terjadi di desa kami,” timpal
Kepala Desa (Kades) Bandar Jaya, Afriansyah.