https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Makan Waktu 1-30 Menit, Scanning Wajah dan Sidik Jari JCH untuk Visa Biometrik

--

Terpisah, Kasi PHU Kantor Kemenag Kabupaten Muara Enim, Yanimansyah mengatakan, pihaknya belum melakukan perekaman untuk visa biometrik bagi JCH. "Untuk Muara Enim belum, baru Senin nanti dimulai," ujarnya. 

Dari pengalaman perekaman biometric untuk keberangkatan haji 2023, kendalanya saat scan sidik jari yang sering tidak terlihat sehingga harus diulang. "Kalau sekarang, karena belum mulai, jadi belum tahu kendalanya," beber dia. 

Untuk kuota haji Muara Enim 2024 sebanyak 360 jemaah. "Bisa saja ada kuota tambahan, tapi belum tahu berapa," tukas Yanimansyah. Kepala Seksi PHU Kemenag OKU Timur, H Muhammad Husni mengatkan, Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag OKU Timur sejak Senin (4/12) sudah mulai melakukan perekaman bio visa atau visa biometric untuk JCH yang akan berangkat tahun depan.

Syaratnya, jemaah cukup membawa Kartu Keluraga (KK), buku tabungan dan buku paspor. Untuk kendala, tidak ada yang terlalu berarti. “Hanya ada beberapa jemaah saat perekaman 10 jari masih terhambat karena tidak terdeteksi,” bebernya.

Kemungkinan, hal ini karena faktor tekstur permukaan jari tangan jemaah. Ada yang halus dan ada yang tergores ataupun mungkin sidik jarinya rusak. Untuk durasinya perekaman visa biometrik bervariasi. “Ada yang hanya butuh 1 menit, tapi ada pula sampai 30 menit baru  selesai,” jelasnya.

Sebenarnya, ucap Husni, jemaah bisa merekam secara mandiri. Namun untuk mengurangi kegagalan proses upload maka pihaknya melakukan pendampingan dari petugas Kemenag. "Untuk mengantisipasi terjadinya gagal rekam, makanya proses rekam biometric dipusatkan di PLHUT," tambahnya. 

Untuk 2024, jumlah jemaah OKU Timur yang masuk porsi dan berhak melunasi kurang lebih 756 orang. Dengan rincian, kuota jemaah reguler 704 orang, lalu untuk kuota prioritas lansia 56 orang.

"Tapi angka tersebut belum final. Sebab kemungkinan masih akan ada penambahan lagi," katanya. Terkait Bipih atau ongkos haji Rp56 jutaan yang harus dibayar jemaah, saat ini masih menunggu keputusan pemerintah pusat.

Heriyanto, salah seorang jemaah OKU Timur mengaku senang akhirnya tahun bisa mendapat giliran untuk berangkat ke Tanah Suci. Dia sudah melakukan rekam bio visa. 

"Alhamdulillah lancar dan berhasil, tidak sampai 5 menit sudah beres. Semoga kawan-kawan jamaah haji lainnya tidak ada kendala," pungkasnya.(bis/chy/way/lid/*/)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan