Deteksi Penyebab Kenaikan Harga, Satgas Pangan Polri Turun Tangan
DAGANGAN : Sayur mayur yang dijual pedagang di Pasar 16 Ilir Palembang. Beberapa di antaranya saat ini alami kenaikan harga. -Foto : Alfery/Sumateraekspres.id-
SUMATERAEKSPRES.ID - Kepolisian berupaya mendeteksi penyebab kenaikan harga pangan menjelang Nataru. Karena itu, Satgas Pangan Polri melakukan monitoring ke lapangan. Mengecek stabilitas harga dan pendistribusian bahan pokok.
Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan menjelaskan, terdapat perbedaan harga penjualan terhadap beberapa komiditi pangan, seperti cabai rawit merah, gula, dan beras. Hal ini disebabkan penurunan produksi dari beberapa komoditi tersebut karena memang sudah melewati masa panen raya. Kemudian, permintaan yang meningkat menjelang hari besar.
Satgas Pangan mengantisipasi lonjakan harga bahan pangan tersebut yaitu dengan melakukan pengawasan jalur distribusi bahan pangan. Dari wilayah sentra produksi hingga distribusi ke konsumen.
“Jadi dari tingkat petani, tengkulak, distributor, pasar hingga konsumen itu semua dilakukan pengecekan. Untuk memastikan apakah ada tindak pidana atau tidak,” imbuhnya.
Satgas pangan Polri juga melakukan pengawasan untuk memastikan tidak terjadinya penimbunan bahan pangan yang dilakukan oleh oknum. Bila ditemukan ada penimbunan oleh oknum, tentu kepolisian akan bertindak tegas dengan proses hukum.
Satgas Pangan melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga baik di tingkat pusat maupun daerah terkait. Untuk membantu kelancaran distribusi bahan pahan ke seluruh wilayah Indonesia. “Dipastikan untuk stok atau ketersediaan bahan pangan masih dalam keadaan aman,” bebernya.
Kegiatan monitoring ini terus dilakukan dengan pengecekan ke pasar-pasar di tiap daerah. Satgas Pangan yang ada di Polda juga turun mengawasi. Di Palembang, jajaran Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel dipimpin Iptu Anita SH melakukan pengecekan harga bahan kebutuhan pokok pada sejumlah pasar tradisional dan pasar modern.
Salah satu fokus pengecekan, harga cabai yang selama kurun beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan signifikan. "Harga cabai rata-rata di kisaran Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram. Tapi untuk stok khusus untuk wilayah Kota Palembang masih mencukupi," sebut Kasubdit I Tipid Indagsi, AKBP Bagus Suryo Wibowo,SIK,MH, Rabu (6/12).
Bagus mencontohkan seperti di Pasar Cinde, selama ini pasokan cabai dari Pasar Induk Jakabaring dan Pasar 26 Ilir. Menurut dia, keterangan dari para pedagang, naiknya harga cabai diakibatkan faktor cuaca yang mengakibatkan pasokan berkurang.(*/kms/)