Edukasi Petani Tingkatkan Produksi Kopi

TERAPKAN TRI DARMA: Dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Baturaja saat memberikan tambahan ilmu bagi petani di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, OKU. FOTO: BERRI/SUMEKS--

SUMATERAEKSPRES.ID - BATURAJA – Desa Mendingin di Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten OKU, menjadi salah satu daerah penghasil kopi. Warganya banyak membuka kebun kopi.

Universitas Baturaja (Unbara) menilai produksi kopi dari Ulu Ogan khususnya Mendingin perlu ditingkatkan. 

Dekan Fakultas Pertania Unbara Prof Gribaldi menyampaikan Desa Mendingin salah satu desa penghasil kopi di Kabupaten OKU.

“Budidaya kopi petani masih secara konvension. Karena itu, petani perlu diberikan masukan dalam penerapan tri darma perguruan tinggi,’’ ujarnya, kemarin.

Dikatakan, bagaimana membudidayakan kopi secara baik dibutuhkan peran serta perguruan tinggi untuk membantu mencerahkan petani.

‘’Sehingga diharapkan nanti petani di Kecamatan Ulu Ogan bisa lebih sejahtera karena hasil kopinya meningkat,’’ katanya.

Gribaldi menyebutkan ada tiga materi yang diberikan. Pertama, bagaimana memanfaatkan limbah kopi yang selama ini tidak termanfaatkan secara baik.

Sehingga bisa digunakan menjadi pupuk. Padahal pupuk harganya mahal saat ini. 

Dikatakan, dampak mahalnya harga pupuk menyebabkan petani tidak memberikan pupuk kepada tanaman. Kalaupun diberikan pupuk hanya sekedar saja.

Perlu diupayakan untuk bisa membuat kompos dari bahan baku limbah kopi. “Sekam dari atau limbah kopi bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk budidaya kopi banyak yang menggunakan bibit asalan. Sehingga tidak memiliki kualitas baik.

‘’Untuk itulah petani perlu diberikan pengetahuan menginovasi bagaimana tanaman kopi menjadi lebih produktif yakni dengan memperbanyak tanaman menggunakan sistem sambung pucuk,’’ jelasnya. 

Desa Mendingin juga menjadi daerah agro wisata. Karena kopi masih konvensional, perlu dibantu agar produksi kopi meningkat. Serta ketiga perlu ada BUMDes di desa.  Adanya BUMDes ini maka bisa membantu petani dalam memasarkan kopi.

‘’Mulai dari tahap pemetikan, dan memasarkan pasar. Apakah dibuat brand sendiri. Tidak hanya menjual biji. Apakah dipacking baik sehingga harga penjualan akan lebih meningkat,’’ ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan