Tim SAR Gabungan Temukan Pendaki Meninggal

--

Dalam Radius 1,5 Kilometer dari Kawah

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pasca-erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Minggu (3/12) lalu, tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi 75 pendaki yang terjebak. Dan, sampai kemarin (4/12) masih ada 12 pendaki yang belum ditemukan. 

Tidak hanya itu, sebelas pendaki yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia juga belum seluruhnya berhasil dievakuasi ke Posko Lapangan.

Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik menyampaikan sekitar pukul 07.10, pihaknya mendapat laporan temuan sebelas pendaki yang sudah meninggal dunia dan tiga pendaki selamat. 

Laporan itu diterima ketika Tim SAR Gabungan masih mencari 26 pendaki yang masih belum turun dari Gunung Marapi.

BACA JUGA:Marapi Sudah Telan Korban Jiwa! Basarnas Catat 11 Orang Meninggal Dalam Evakuasi

BACA JUGA:Marapi Meletus, 42 Pendaki Dievakuasi

”Kami menerima info dari Posko Lapangan tiga korban dari sebelas korban yang meninggal dunia telah berhasil dievakuasi,” tuturnya. 

Diakuinya, operasi SAR sempat terhenti lantaran kembali terjadi erupsi, namun Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian ketika sudah mendapat lampu hijau. Salah satu fokus mereka adalah mengevakuasi korban selamat dan korban meninggal dunia. 

“Kemarin para korban itu ditemukan pada titik koordinat 0°23'23.73"S-100°26'57.72"T. Lokasi itu berada dalam radius 1 kilometer - 1,5 kilometer dari kawah puncak Gunung Marapi,” jelasnya.

Dari Posko Lapangan, para korban langsung dibawa ke RSUD Dr. Achmad Mochtar. Lokasi penemuan para korban turut menjadi catatan. Sebab, data itu menunjukkan ada larangan yang diterobos. Yakni larangan masuk dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi. 

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menuturkan, Gunung Marapi sudah lama dalam status waspada.  Dengan status tersebut pengunjung dan wisatawan tidak diperbolehkan naik dengan jarak radius 5 kilometer. 

”Namun, larangan dari PVMBG itu sifatnya rekomendasi ke instansi terkait,” jelasnya. Informasi dari sejumlah relawan yang melakukan evakuasi diketahui para korban meninggal dunia ditemukan berada di jarak antara 1 kilometer hingga 1,5 kilometer dari puncak kawah. 

”Korban terdampak paling parah di jarak itu,” lanjutnya. Menurutnya, sejak 2011 status Gunung Marapi selalu di level II atau waspada. Status tersebut terus bertahan selama hampir 12 tahun. ”Jadi waspada itu sudah begitu lama,” terangnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan