Dipengaruhi Panen Serentak hingga Harga Pakan
Harga ayam potong dipasaran kini menurun. Dari biasanya Rp30 ribu kini dihargai Rp25 ribu per kg. Hampir sama dengan harga telur yang saat ini Rp26 ribu per kg.
PANEN SERENTAK. Inilah salah satu alasan anjloknya harga ayam. ‘’Saat ini pemilik kandang terus bertambah sementara permintaan sepi. Panen ayam melimpah,’’ ujar Agus, peternak ayam potong.
Satu ekor ayam potong hidup dijual ke agen Rp14 ribu per kg. ‘’Kita juga harus segera menjual ayam karena sudah siap potong. Jika tak dijual bakal rugi dengan pakannya. Sekali panen ada sekitar 100 ekor ayam. Kita jual ke agen Kayuagung dan Tanjung Raja,’’ ujarnya.
Lisa penjual ayam potong mengatakan, Selasa (31/1) harga ayan potong dijual Rp28 ribu/kg, kemarin turun jadi Rp25 ribu/kg dan beli 2 kg Rp45 ribu/kg ayam banyak yang beli sepi. Kalau beli di agen Rp20 ribu/kg sementara di kandang Rp14 ribu/kg. ‘’Saya beli di agen karena bisa berhutang, ayam habis baru bisa dibayar lunas,’’ ujarnya.
Sekarang dalan sehari bisa menghabiskan 30 kg ayam. ‘’Pembeli sepi beruntung masih ada pelanggan yang rutin membeli ayam tiap harinya untuk mengisi rumah makan,’’ katanya.
Di Lahat, ayam menjadi primadona emak-emak. Lantaran harga kembali normal, menjadi Rp25 ribu per kg. Sebelumnya Rp30ribu per kg di pasaran. "Ya beberapa hari ini makan daging ayam karena lagi murah," ujar Erni, warga Pasar Bawah Lahat.
Baca juga : Siagakan Personil, Kabupaten Empat Lawang Antisipasi Karhutla Sejak Dini Baca juga : ASYIK! Begini Cara Dapat Saldo Dana hingga Rp150 Ribu Setiap Hari
Wawan, pekerja agen penjualan ayam di kawasan PTM Square Lahat mengaku, murahnya harga ayam karena dari agen. "Memang sudah turun harga ayam dari agen,’’ katanya.
Sementara salah satu pemilik kandang ayam mengatakan, . normalnya harga ayam tidak berpengaruh pada kandang. ‘’Harga kembali normal mungkin pasca tahun baru, sehingga permintaan mulai berkurang. Sementara untuk produksi masih tinggi," ungkapnya.
Harga ayam di pasar tradisional Kota Baturaja juga alami penurunan. Salah satunya dipengaruhi faktor karena tersedianya banyak stok daging ayam di pasaran.
Salah satu peternak ayam di daerah Kemiling Baturaja Teguh mengaku untuk jumlah stok ayam di pasar saat ini jumlahnya melimpah. Sedangkan pembeli berkurang. “Mau tidak mau pedagang menurunkan harga,” kata Teguh.
Dikatakannya, harga ayam ini tergantung bagaimana permintaan pasar. Permintaan naik biasanya momen tertentu seperti puasa, jelang lebaran dan banyak hajatan di masyarakat.
Staf bagian perdagangan Disperindag OKU Okta mengatakan, untuk harga sembako ini tergantung bagaimana mekanisme pasar. Untuk saat ini harga daging ayam potong broiler dijual Rp 25.000/kg. Dari sebelumnya sekitar Rp 26.000/kg.
Sedangkan untuk harga ayam kampung juga turun. Dari sebelumnya dijual Rp 60.000/kg. Turun menjadi Rp 55.000/kg. Harga akan naik bila permintaan pasar kembali meningkat.
Di Muara Enim, harga ayam potong masih mahal. Saat ini dihargai Rp30 ribu per kg. "Kalau dikatakan mahal ya mahal, tapi pernah harganya Rp38Ribu sampai Rp40Ribu /Kg di tahun baru,’’ ujar Riky Priangga, supervisor pemotongan ayam broiler queen di Muara Enim.
Dikatakan, harga ayam potong itu tergantung dari harga pakan. Apabila mahal maka otomatis harga akan naik. "Kalau harga pakan turun ya harga ayam juga pasti turun, dan itu akan menguntungkan karena biasanya penjualan baik," tuturnya. Tapi, ada hal lain yang membuat harga ayam turun yakni karena jumlahnya banjir dipasaran. "Kalau itu jelas tidak baik karena pasti akan merugikan peternak ayam," bebernya. Dirinya berharap agar harga pakan bisa murah sehingga harga ayam normal. "Karena peternak itu kan ada biaya produksi, oleh karenanya kalau biaya produksi naik misalnya karena pakan maka dengan terpaksa harga jualnya dinaikkan," pungkasnya. (uni/gti/way/bis)