Meningkatkan Percaya Diri pada Anak, Begini Caranya

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Memiliki anak dengan rasa percaya diri yang tinggi tentu membuat orang tua bangga. Namun, bagaimana jika anak justru tumbuh menjadi anak yang minder, takut, dan tidak percaya diri? 


BACA JUGA:Beda dengan Percaya Diri, Narsis Termasuk Gangguan Kepribadian?

Andi  (6) terlihat enggan melepaskan diri dari tangan sang ibu. Padahal jam pelajaran sudah dimulai. ‘’Ayo Andi, masuk ke kelas. Anak mama harus berani,’’ ujar Yani (30), sang ibu. Sayangnya Andi masih takut dan malu. Bahkan, dia langsung memeluk sang ibu. ‘’Andi malu, Ma… Andi takut,’’ ujarnya lirih.

Hal senada juga dialami Eka. Ibu muda ini mengaku sempat bingung ketika anaknya tak  mau sekolah dan ikut les. "Anak saya dulu tak mau sekolah kalau tidak ditemani,"ucapnya.

Namun, ketika diajak gurunya berbicara secara pribadi akhirnya perlahan sang anak mulai berani.

BACA JUGA:Jangan Minder Bertubuh Kecil, Ini yang Harus Dilakukan

‘’Dia juga selalu kami berikan motivasi ketika mendapatkan sesuatu. Misalnya saat dapat nilai baik kami selalu memujinya, jika nilai kurang kami beri dia semangat,’’  katanya.
Menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri pada anak memang harus dilakukan sejak dini. Seperti, Fretty, wali murid dari siswa TK.

Bersama suaminya, dia mengikutsertakan sang anak dalam kegiatan les sejak kecil. ‘’Ini kami lakukan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Di les selain dia punya kelebihan, juga bertemu banyak teman dan bersosialisasi,’’ katanya.


Puji Astuti, ibu satu anak selalu mengajarkan anaknya berani tampil di depan publik misalnya dengan mengikuti berbagai perlombaan. ‘’Tanamkan juga pada anak kalau ikut lomba tak menang jangan berkecil hati," ucapnya.


BACA JUGA:Berani Mulai, Siap Sukses! Berikut Panduan Jalankan Bisnis Online Bagi Pemula

Biasanya anak-anak jika kalah lomba akan menangis, atau malah  tidak mau ikut lomba lagi.  "Disadari atau tidak, rasa percaya diri yang rendah pada anak akan membuat anak kesulitan dalam bergaul dan bersosialisasi," ucapnya.


Sementara itu, psikolog dari Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Pitta Romauli Rajaguguk SPsi MSi mengatakan, meningkatkan kepercayaan diri anak bisa melalui sosialisasi terhadap lingkungan sekitar. ‘’Ajari anak bersosialisasi sejak dini, baik dengan teman sebaya dan  orang yang lebih tua dari anak,’’ katanya.

Sejak usia dua tahun, kepercayaan diri anak sudah bisa dibangun. Mulai dari orang tua yang terus mengajari anak untuk lebih berani. Misalnya mengajarkan dia berkomunikasi dan perkenalkan ia dengan lingkungannya. 
"Harus dipupuk dari kecil, karena jika sudah lewat dari usianya anak akan menjadi pemalu dan bisa minder," ungkapnya. 



Untuk orang tua yang mampu, mungkin bisa mengikuti anaknya kursus. Namun, jika orang tua tidak mampu, maka bersosialisasi dan memperkenalkan lingkungan adalah hal terbaik meningkatkan kepercayaan diri anak.  ‘’Jika ada perlombaan, ikut sertakan jadi bisa mengukur sosialisasi dan tingkat kepercayaan diri anak," terangnya. 



BACA JUGA:Berani Berinvestasi? Begini Cara Memulainya Bagi Generasi Muda

Selain itu, bagi anak - anak yang sudah bersekolah juga harus sering berkomunikasi dengan guru. Selama ini, banyak siswa yang minder dan takut dengan guru karena tidak PD. " Sebaiknya ajarkan anak untuk sering berkomunikasi agar tak takut saat berhadapan dengan gurunya," ujarnya. (nni/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan