https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Lulusan Kampus Langsung Diserap DUDI, Maksimal Kurang dari 3 Bulan

KERJASAMA : Civitas akademika Polsri menjalin kerjasama dengan DUDI untuk penyerapan lulusan usai mahasiswa menempuh pendidikan vokasi. -Foto : NENI/SUMEKS -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan, Politeknik Negeri Sriwijaya  (Polsri) menjalin kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di Hotel Santika Primer Bandara, Rabu (29/11).

Direktur Polsri, Dr Ing Ahmad Taqwa MT, mengatakan, pihaknya gelar MoU dengan berbagai DUDI yang jumlahnya 200 perusahaan lebih.

"Lewat kerja sama ini, Polsri menargetkan tahun 2024 lulusan dapat langsung terserap oleh dunia kerja kurang dari tiga bulan, yang sebelumnya enam bulan. Ini salah satu upaya peningkatan kompetensi lulusan, dimana para mahasiswa sebelum tamat sudah dibekali skill dari proyek-proyek pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka," jelasnya didampingi Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Drs Zakaria MPd. 

Dikatakan, Program Ekosistem Kemitraan melibatkan kerja sama dengan mitra DUDI. "Kerja sama mencakup berbagai aspek, seperti Tridharma Perguruan Tinggi dan kolaborasi proyek-proyek inovatif," jelasnya.  

Hal ini bertujuan memperkuat ikatan antara sektor pendidikan dan industri demi menciptakan lulusan yang lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja. "Pada hari ini (kemarin, red) terjalin 4 PKS dengan Dudi, yaitu PT Icon Plus, PT Train4Best, PT Solusi 247, dan PT CBN. PKS ini membangun kerja sama dalam Project Based Learning (PBL) bersama mitra DUDI," jelasnya.  

Selain itu penyelenggaraan acara ini diharapkan bisa menghasilkan pengetahuan di industri secara nyata. "Banyak hal bisa kita lakukan dan samakan persepsi. Harus match antara usaha industri dan dunia pendidikan," jelasnya.  

Pihaknya sendiri melaksanakan program vokasi, yakni program pendidikan tinggi yang bertujuan mempersiapkan tenaga ahli untuk penguasaan keahlian terapan tertentu. "Ini merupakan program Kementerian Pendidikan, pemerintah punya kebijaksanaan. Terbuka namun bersaing. Kita harus mampu bersaing secara competitive fund vokasi (CFV) dan kita harus siap mengisi dan membekali diri," tandasnya. (nni/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan