Harga Karet Anjlok, Petani di Lahat Ramai-Ramai Beralih Tanam Ini!

Reporter: Triawan |

Editor: Novis |

Rabu , 29 Nov 2023 - 15:39

Salah satu penangkaran bibit unggul sawit di Kabupatehln Lahat. Foto : ist--

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID- Penurunan drastis dalam harga karet mendorong petani karet di wilayah Kikim Area dan sekitarnya beralih profesi ke perkebunan sawit dan kopi.

Data dari Dinas Perkebunan Lahat mencatat bahwa pada tahun 2022, luas lahan kebun karet mencapai sekitar 34.817 ha, namun pada September 2023, angkanya menurun menjadi sekitar 30.585 ha.

"Data hingga September 2023 masih sementara, tetapi memang terjadi penurunan luas lahan kebun karet di Lahat. Banyak yang beralih menjadi kebun sawit dan kebun kopi," ungkap Kadis Perkebunan Lahat, Vivi Anggraeni SSTP, didampingi Kabid Produksi Okta Dinjaya pada Rabu (29/11).

Dalam tahun 2022, luas lahan kebun sawit rakyat mencapai sekitar 9.101 ha, dan pada September 2023, angka tersebut meningkat menjadi 13.244 ha.

Salah satu alasan signifikan perubahan ini adalah turunnya harga karet, sementara harga sawit masih menunjukkan potensi.

Kikim Area menjadi salah satu daerah dengan peningkatan kebun sawit yang signifikan.

Dampak pergeseran ini juga terlihat dalam peningkatan penjualan bibit sawit unggul di penangkaran bibit.

Masyarakat mulai menyadari pentingnya menggunakan bibit berkualitas untuk menghasilkan sawit yang unggul.

"Program sosialisasi, bimbingan kepada petani, dan peremajaan sawit akan terus dilakukan pada tahun depan," tambahnya.

Namun, untuk sektor karet, pihak berwenang tidak dapat memprediksi arah harga di masa mendatang, karena harga ditentukan oleh Provinsi.

harga karet anjlok, petani di lahat ramai-ramai beralih tanam ini!                            lahat, sumateraekspres.id- penurunan drastis dalam harga karet mendorong petani karet di wilayah kikim area dan sekitarnya beralih profesi ke perkebunan sawit dan kopi.
 data dari dinas perkebunan lahat mencatat bahwa pada tahun 2022, luas lahan kebun karet mencapai sekitar 34.817 ha, namun pada september 2023, angkanya menurun menjadi sekitar 30.585 ha.
"data hingga september 2023 masih sementara, tetapi memang terjadi penurunan luas lahan kebun karet di lahat. banyak yang beralih menjadi kebun sawit dan kebun kopi," ungkap kadis perkebunan lahat, vivi anggraeni sstp, didampingi kabid produksi okta dinjaya pada rabu (29/11).
baca juga:terjadi perampokan sadis di muba, penjaga toko manisan ditembak di kepala
baca juga:mantap! deklarasi dukungan para ketua raja marga batak se-sumsel untuk doddy julianto siahaan
dalam tahun 2022, luas lahan kebun sawit rakyat mencapai sekitar 9.101 ha, dan pada september 2023, angka tersebut meningkat menjadi 13.244 ha. 
salah satu alasan signifikan perubahan ini adalah turunnya harga karet, sementara harga sawit masih menunjukkan potensi. 
kikim area menjadi salah satu daerah dengan peningkatan kebun sawit yang signifikan.
dampak pergeseran ini juga terlihat dalam peningkatan penjualan bibit sawit unggul di penangkaran bibit. 
baca juga:26.270,20 ha kawasan mangrove sumsel berpotensi di restorasi. penyebabnya karena 2 hal ini!
baca juga:prabowo-gibran luncurkan gerakan sosialisasi program makan siang gratis, ini tujuannya
masyarakat mulai menyadari pentingnya menggunakan bibit berkualitas untuk menghasilkan sawit yang unggul. 
"program sosialisasi, bimbingan kepada petani, dan peremajaan sawit akan terus dilakukan pada tahun depan," tambahnya.
namun, untuk sektor karet, pihak berwenang tidak dapat memprediksi arah harga di masa mendatang, karena harga ditentukan oleh provinsi. 
meskipun demikian, bantuan dan bimbingan tetap diberikan kepada para petani. 
baca juga:10 universitas paling diminati pada snbp 2023, bisa jadi panduan untuk tahun depan
baca juga:kampanye pd kota palembang, fogging rumah warga terkena dbd
tahun depan, akan ada dukungan sarana dan prasarana perkebunan karet dengan fokus pada pengolahan yang bersih dan berkualitas guna menjaga stabilitas harga.
hendra, seorang petani dari lahat, mengungkapkan bahwa ia telah mengganti kebun karetnya dengan kebun sawit karena harga karet yang rendah. 
di sisi lain, ida, seorang petani karet lainnya, masih bertahan dan merasa kebunnya masih menguntungkan meskipun dengan harga yang lebih rendah. 
sementara itu, ermi, seorang petani karet dan kopi, berencana untuk beralih ke kebun kopi karena luas kebun karetnya yang terbatas dan rendahnya hasil akibat kondisi cuaca. (triawan)