Kinerja APBN Sumsel Kian Positif

SURPLUS : Ekspor komoditas unggulan Sumsel melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang turut mendorong neraca perdagangan sehingga tercatat surplus. Foto : DOK SE--

PALEMBANG -  APBN Sumatera Selatan (Sumsel) sampai 31 Oktober 2023 menunjukkan kinerja positif dalam mendukung perekonomian  agar tetap terjaga solid.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal  Perbendaharaan Provinsi Sumsel, Lydia mengatakan aktivitas perekonomian Sumsel di triwulan III 2023 tetap terjaga dan bertumbuh dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Meskipun beras tercatat menjadi komoditas dominan yang mempengaruhi inflasi Sumsel baik secara year on year maupun month to month, pertumbuhan ekonomi di Sumsel masih dapat terjaga.

"Hal ini tercermin dari aktivitas perekonomian berupa aktivitas 

konsumsi, produksi, dan investasi yang hingga Oktober 2023 berlangsung dengan baik," kata dia. 

Bahkan perekonomian Sumsel mencatatkan tren pertumbuhan yang solid dan memberi kontribusi besar terhadap ekonomi di kawasan Sumatera maupun Indonesia dengan perkembangan inflasi terkendali. "Maka kontribusi ini harus tetap dipertahankan," bebernya. 

Ia merincikan pendapatan negara di wilayah Sumsel terdiri dari Penerimaan Pajak, Kepabeanan dan Cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 31 Oktober 2023 terealisasi 84,97 persen dari target, tumbuh positif 5,08 persen (yoy).

Begitu juga Belanja Pemerintah Pusat menunjukkan pertumbuhan positif 14.54 persen.  Kinerja Penerimaan Pajak Sumsel per 31 Oktober 2023 mencapai Rp14,15 triliun, terealisasi 82,6 persen, tumbuh 7,0 persen (yoy).

“Kinerja penerimaan pajak secara kumulatif tumbuh dibanding tahun sebelumnya, ini karena aktivitas perekonomian tetap tumbuh positif, dampak kebijakan kenaikan tarif PPN 11 persen, peningkatan setoran PPh 21 atas gaji/bonus/insentif terutama pada sektor industri pengolahan dan pertambangan, dan  pembayaran SPPT serta ketetapan PBB yang sudah memasuki jatuh tempo pelunasan,” lanjutnya.  

Penerimaan kepabeanan dan cukai per 31 Oktober 2023 sebesar Rp279,12 miliar (101,59 persen dari target APBN). Bea Masuk (BM) naik 1,94 persen (yoy) dan Cukai naik 1.243,01 persen (yoy). “Penerimaan ini mengalami pertumbuhan didorong importasi barang modal.

Realisasi bea keluar di Oktober 2023 mengalami peningkatan 131,23 persen, dibanding realisasi bea keluar di bulan Oktober 2022 (yoy). Hal tersebut didorong peningkatan volume ekspor CPO dan tarif bea keluar komoditi CPO,” cetusnya. 

Untuk neraca perdagangan di Sumsel terus mencatat surplus di tengah normalisasi komoditas unggulan Sumsel. Pada Oktober 2023, ekspor tercatat sebesar US$ 527,30 juta, sementara impor US$ 317,76 juta, sehingga neraca perdagangan Sumsel pada 

Oktober 2023 surplus US$ 209,54 juta. Secara akumulatif (Januari-Oktober) neraca perdagangan Sumsel mencatat surplus US$ 4,01 miliar. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan