https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bakar Atribut Demo Wujud Matinya Keadilan Bagi Buruh , Minta Pj Gubernur Sumsel Lakukan Hal Ini!

Massa dari Gerakan pekerja/buruh untuk keadilan "Gepbuk" Sumsel melakukan aksi menuntut kenaikan upah layak di jalan samping kantor Gubernur Sumsel. Foto : kris samiaji/sumateraekspres.id.--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ratusan massa yang tergabung  Gerakan pekerja/buruh untuk keadilan  "Gepbuk" Sumsel melakukan aksi damai.

Aksi tersebut  menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang dinilai tidak layak. 

Seperti diketahui bahwa Pemprov Sumsel menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2024 sebesar 1,55 persen atau Rp52. 696 dari Rp3. 404.177 menjadi Rp3. 456.874 yang dinilai tidak layak pada 21 November lalu. 

Massa berkumpul di Pemkot Palembang lanjut ke DPRD berakhir di Pemprov Sumsel.

Mereka berasal dari berbagai perwakilan buruh dari kabupaten kota.

BACA JUGA:Aksi Massa Gepbuk Sumsel: Datangi Kantor Wako Palembang, Tuntut Kenaikan Upah jadi Segini!

BACA JUGA:Musim Hujan Jangan Takut, Cukup Konsumsi Susu Jahe Langsung Sehat! Berikut 7 Manfaat Yang Terkandung

Diantaranya, Palembang, Banyuasin, Muara Enim, OKU Timur, Empat Lawang, OKI, OKU, Musi Rawas dan daerah lainnya

Massa yang berjalan sambil membawa barner bertuliskan "Buruh  Juga Manusai.... Pahlawan Bagi Keluarganya, Mengapa Mereka Harus Menderita,"

"Ada pula, Naikan Upah Sebedar 15 Perseb atau Berikan Subsidi  Pangan Kepada Pekerja  / Buruh Per bulan Sebesar Rp 300 ribu atau beras sebesar 20 kg. Buruh Sumsel Tolak Upah Murah. 

Koordinator Aksi Hermawan  mengatakan, para buruh menolak tegas kenaikan UMP yang hanya sebesar Rp 52 ribu. Karena hal ini tidak sesuai dengan kondisi saat ini.

BACA JUGA:Lulusan SMA SMK D3 S1, Nih Loker Teranyar Bank Muamalat. Penempatan di Cabang Terdekat, Simak Kualifikasinya!

BACA JUGA:LOKER BUMN, Bank BNI Butuh Karyawan Baru untuk Lulusan SMA SMK D1 D3 dan S1. Simak Batas Akhir Pendaftaran!

"Kami bawa keranda jenazah , ini menunjukan simbol bahwa keadilan terhadap para buruh sudah mati," katanya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan