Menteri Teten Ungkapkan Cerita Nusantara Sebagai Ajang Perkenalkan UMKM Lokal
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan OASE menghadirkan program menarik, Panggung Cerita Nusantara.--
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan OASE menghadirkan program menarik, Panggung Cerita Nusantara.
Dalam dua tahun terakhir, kerja sama dengan Dekranas dan OASE telah mencapai lebih dari 10.000 perajin di Indonesia, fokusnya pada mempromosikan kriya dan wastra melalui "Cerita Wastra" pada 2021 dan "Cerita Kriya" pada 2022.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, kolaborasi ini melibatkan perajin dalam perjalanan panjang, menampilkan ide-ide brilian, inklusivitas dalam keragaman, dan memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Agenda terkini, "Cerita Nusantara: Unveiling the Story of Indonesia Artistry," dijadwalkan pada Selasa (28/11/2023), menjadi kelanjutan dari Cerita Wastra dan Cerita Kriya.
Penggunaan kata 'cerita' dalam tema ini bukan tanpa makna. Produk kriya dan wastra Indonesia mengakar pada sejarah budaya Nusantara, menyimpan legenda kejayaan masa lalu.
Tema tersebut mencerminkan upaya filosofis untuk menggali pesan-pesan sejarah, kebudayaan, dan kejayaan sebagai semangat dalam membangun masa depan.
Panggung Cerita Nusantara diharapkan memberikan ruang bagi ekosistem wastra dan kriya, melibatkan berbagai pihak seperti Jakcloth, Brightspot, Inacraft, BRIlianpreneur, dan banyak lagi.
Acara ini dirancang seinklusif mungkin, bahkan melibatkan teman-teman disabilitas melalui penampilan Karya Tanpa Batas.
BACA JUGA:CATAT NIH, Kementerian PANRB Bersihkan Seleksi CPNS dari 'Titipan Orang Dalam' Seperti Apa?
Menurut Menteri Teten, harapan utama dari Cerita Nusantara adalah menghubungkan ekosistem luar biasa, mencari mitra bisnis, dan bersama menghadapi perubahan cepat.
Dia menekankan pentingnya memperkuat pengetahuan bisnis masing-masing entitas untuk menjadi lebih tangkas menghadapi disrupsi.