Catat Sejarah
--
Saya hobi membaca terjemahan novel silat kontemporer dari Tiongkok. Salah satu yang berjudul "Zhu Xian", yang saya kira sangat cocok dalam menggambarkan nuansa geopolitik yang terjadi didunia saat ini, yang penuh ulah barat dan sekutunya. Sayang kemampuan bahasa saya sangat minim untuk tuangkan relevansinya dalam kata-kata. Tapi saya mau coba. Dalam novel "Zhu Xian" itu , seperti klasik kisah novel silat Cina, selalu ada golongan hitam dan putih. Di dalam novel itu, dikisahkan protagonis yang keluarganya terbasmi di satu malam, kemudian dapat warisan ilmu oleh tokoh yang dianggap dari golongan hitam. Protagonis ini dengan beban dendam, kemudian terbawa nasib menjadi satu murid perguruan besar dari golongan putih. Mulai dari situ, cerita berkembang, menggambarkan bagaimana golongan putih memandang dunia, dengan prinsip "righteousness" / kebenaran versi mereka. Karena mereka menganggap mereka pembela kebenaran dan pihak yang "putih" , mereka butuh alasan sebagai satu justifikasi/pembenaran untuk apa yang mereka lakukan. Meskipun aslinya sebenarnya mereka cuma ingin mendominasi dan menindas. Justifikasi perlu karena mereka membawa banner "golongan putih". Keadaan didalam novel "Zhu Xian" ini bagaikan cermin situasi yang ada didunia sekarang. Amerika dan sekutu anggap mereka adalah "golongan putih". Masalahnya "golongan putih" selalu butuh alasan untuk justifikasi aksi mereka, entah itu perusakan alam, anti demokrasi, penindasan, agresi ,hak asasi manusia dlsb.
Udin Salemo
#everyday_berpantun
Aku pergi ke rumah Pak Nana/
Membawa sambal goreng ikan/
Aku suka gaya intimidasi China/
Ke Amerika senjata diarahkan/
Lama tak ada berita pakcik/
Pakcik juragan jualan kain/
Amerika memang negara licik/ Mereka perang di negara lain/
--------------------------------------------------
baguru ka padang data/
dapek ruso balang kaki/
baguru kapalang aja/