UMKM Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Tahun 2022 Capai 16.345 Unit

ANYAM: UMKM perajin menganyam purun secara bersama-sama di Kampung Meranjat, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang. Ada 20 warga aktif membuat kerajinan ini seperti kipas, tampa, keranjang, kukusan, topi caping, dan sebagainya.-foto : Alfery/Sumateraekspres.id-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Industri Kecil dan Menengah di Provinsi Sumsel dinilai mengalami kemajuan yang pesat. Pj Gubernur Sumatera Selatan, Dr H Agus Fatoni mengatakan pada tahun 2022, terdapat 16.345 UMKM, dengan sebagian besar bergerak di sektor pangan.

“Tahun ini bisa dibayangkan lebih banyak meningkat 14,7 persen," ungkapnya akhir pekan lalu.  

Menurut Dr Agus Fatoni, meskipun krisis ekonomi akibat pandemi Covid beberapa tahun lalu, tetapi tetap bisa berkembang bahkan menjadi penyumbang utama perbaikan ekonomi di Sumsel. 

"Ekonomi Sumsel tumbuh lebih positif dari rata-rata nasional, memberikan keyakinan bahwa masa depan provinsi ini akan lebih cerah. Upaya nyata dilakukan oleh pemerintah dan semua pihak terkait untuk menciptakan iklim usaha yang mendukung dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mulai dari tingkat lokal hingga nasional," katanya.  

Lanjut Dr Agus Fatoni, UMKM memiliki kemampuan menghadapi tantangan di era global. Persaingan tak hanya terbatas pada tingkat lokal dan nasional, tetapi juga berskala global. Di tengah pertumbuhan yang tinggi, inflasi dapat terkendali. "Kami mendukung perkembangan UMKM. Ini bisa menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi yang sedang terjadi saat ini," jelasnya. 

Kendati itu, Dr Agus Fatoni berpesan kepada pelaku IKM di Sumsel agar terus berkembang dan berinovasi. "Tujuannya agar lebih baik lagi dan Pemprov Sumsel tentu akan terus mendukung," tukasnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumsel, Aminuddin melalui Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil, Ambar mengatakan selama ini yang menjadi kendala UMKM Sumsel SDM, pemasaran, dan permodalan. Namun pihaknya terus mendorong dan melakukan pendampingan UMKM agar dapat bersaing dan berkembang. 

"Semua harus jalan, tidak bisa UMKM itu hanya bisa pada satu sektor saja misal modal, SDM, tapi pemasaran kurang, begitupun sebaliknya,” ujar dia. Dikatakan, untuk mendorong pelaku usaha pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari perbankan yang memfasilitasi produk UMKM agar mampu bersaing, seperti pelatihan penerbitan sertifikat halal, izin PIRT, SNI bahkan BPOM.

Disamping, kata dia, pemasaran baik melalui konvensional dengan mengikuti pameran baik lokal maupun nasional hingga internasional baik kerja sama dinas maupun perusahaan. Melakukan pelatihan dan mendorong agar terjadi digitalisasi terhadap produk UMKM. "Kami sangat mendorong digitalisasi karena ini penting agar UMKM mampu bersaing," tegasnya. Sedangkan permodalan, kata dia, dari perbankan ada KUR atau pinjaman untuk pengembangan usaha. "Tiga sektor ini menjadi perhatian agar mereka tetap bersaing karena modal pun sangat penting agar bisa berkembang," pungkas dia. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan