Perguruan Tinggi Harus Hasilkan SDM Unggul

ORASI ILMIAH: Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, Kamis (16/11). Foto : Humas Setwapres--

JAKARTA - Banyaknya perguruan tinggi yang berlomba-lomba mencetak lulusan sebayak-banyaknya dinilai Wakil Presiden Prof Ma'ruf Amin kurang relevan. Karena kampus memegang peran penting dalam kelanjutan pembangunan Negara.

"Tugas utama perguruan tinggi bukan hanya menghasilkan lulusan sebanyak-banyaknya," tegas Prof Ma’ruf Amin dalam orasi ilmiah di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung Kamis (16/11).

Menurutnya, perguruan tinggi harus menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta memiliki kegiatan riset dan berinovasi. ”Jadi perguruan tinggi harus mencetak alumni berkualitas dan berakhlak serta alumninya mampu berkontribusi besar sesuai dengan tuntutan dunia industri dan perkembangan zaman,” jelasnya.

Ma'ruf menjelaskan peran perguruan tinggi di tengah masyarakat global terus mengalami perubahan seiring waktu. Perguruan tinggi semula menjadi tempat akademisi menyemai dan menebarkan ilmu pengetahuan. 

Namun sekarang berkembang menjadi rumah bagi tumbuhnya peneliti. "Tingkatkan literasi, keahlian, dan keterampilan untuk mengisi pasar kerja ekonomi dan keuangan syariah Indonesia," jelasnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, arsitektur pendidikan mesti didorong untuk mampu mencetak SDM dengan keahlian dan keterampilan masa depan. “Sehingga generasi demi generasi mampu memainkan peran signifikan dalam menata peradaban dunia bagi kemaslahatan umat manusia,” paparnya. 

Secara khusus ia berpesan supaya kampus aktif mencari dan menangkap peluang kerja sama dengan pemerintah. Kemudian dengan dunia usaha dan industri, baik dari dalam maupun luar negeri. Semakin luas jejaring, semakin luas pula dampak positifnya bagi civitas akademika maupun para lulusan.

Kementerian Agama (Kemenag), lanjutnya menaruh perhatian terhadap kualitas lulusan. Diantaranya mengupayakan lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) supaya memiliki soft skill dan mampu bersaing masuk pasar kerja. Upaya ini dilakukan dengan mendirikan pusat talenta di kampus-kampus PTKI. 

  Direktur Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kemenag Ahmad Zainul Hamdi. Dia mengatakan talenta yang dimiliki mahasiswa perlu terus diberdayakan dan ditingkatkan. Meskipun mahasiswa memiliki fokus pada dunia akademik, aspek lain di luar ruang kelas tidak bisa ditinggalkan. 

  "Khususnya dalam keterampilan," katanya. Dia meyakini dengan pembinaan bakat itu maka akan memberi bekal kepada mahasiswa yang lebih lengkap. Ujungnya peluang untuk bersaing di dunia kerja kian terbuka lebar. 

"Pendidikan itu bukan cuma hard skill, tapi juga soft skill," jelasnya. Aspek soft skill itu, tidak ada atau tidak diajarkan di perkuliahan. Baginya, keterampilan menjadi modal penting dalam menghadapi kehidupan. Sebab dapat menjadi pendamping dalam memperkuat kemampuan akademik mahasiswa atau lulusan. 

Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Diktis Kemenag Thobib al-Asyhar mengatakan, saat ini di setiap PTKI terdapat unit kegiatan mahasiswa (UKM). Keberadaan UKM ini, menunjang keterampilan mahasiswa. 

“Saat ini Kemenag tengah mengidentifikasi ulang fasilitas di kampus PTKI. Agar ada fasilitas yang memadai dan mencukupi terhadap berbagai keterampilan yang dimiliki mahasiswa,” katanya seraya menjelaskan kehadiran pusat talenta di setiap PTKI akan lebih mudah dalam menjembatani bakat para mahasiswa yang beragam. (rf/dt)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan