Kemarau, Produksi Padi Menurun
Jumlah produksi padi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di tahun 2023 menurun dibanding 2022.--
BATURAJA,SUMATERAEKSPRES.ID – Jumlah produksi padi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di tahun 2023 menurun dibanding 2022.
Beberapa faktor mempengaruhi, termasuk kondisi cuaca dengan kondisi kemarau yang lebih panas (el nino).
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian OKU, Septi Anita SP MSi mengakui dampak dari kemarau dan cuaca panas pengaruhi produksi padi di Kabupaten OKU.
Dari data di Dinas Pertanian OKU, jumlah produksi padi mengalami penurunan dibanding periode tahun sebelumnya.
BACA JUGA:2 Puskesmas di OKU Capai Akreditasi Utama
BACA JUGA:Harga Cabai di OKU Melonjak
Untuk produksi padi di tahun 2023 sampai periode Oktober 2023 luas areal tanam 4.773 Ha, dengan jumlah produksi padi sebanyak 22.738 ton gabah kering giling
Dibanding tahun 2022, produksi padi di tahun 2023 menurun. Karena untuk 2022 jumlah luas areal pertanian padi 5.578 hektar dengan produksi sebanyak 26.068 ton GKG.
Sedangkan 2021 sebanyak 36.852 ton GKG, dengan jumlah luas areal lahan padi 8.388 hektar.
"Saat ini masih persiapan masa tanam kembali," sebut Septi Anita.
BACA JUGA:Jaring Ratusan Pelajar di OKU Jadi Duta Lantas
BACA JUGA:Ancaman Penyebaran Foto Pacar, Pemuda Asal Baturaja OKU Peras Rp 3 Juta
Karena banyak petani masih menunggu musim hujan stabil dulu.
Hal yang sama dikatakan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten OKU, Asnawi yang menyampaikan petani masih menunggu musim penghujan.
Karena menurut Asnawi, tidak sedikit petani di OKU masih mengandalkan sistim tadah hujan.
Hanya sebagian kecil petani yang memiliki irigasi non teknis, seperti di wilayah Kecamatan Pengandonan.
BACA JUGA:Eks KUD Minanga Ogan OKU Minta Bentuk Satgas Mafia Tanah
BACA JUGA:Pj Bupati OKU Minta Warga Dukung Kerja Penjabat Kades
Meski sudah hujan menurutnya, masih belum merata, dan sumur juga masih belum berisi air.
Kondisi tahun ini menurut Asnawi, tidak hanya kemarau biasa karena kondisi cuaca juga lebih panas.
Sehingga menyebabkan masa tanam terlambat satu bulan yang semestinya sudah mulai dua bulan sebelumnya yakni periode Oktober 2023.