Menantang Propaganda Israel Secara Akurat dan Adil, Jurnalis Palestina: Kami Tidak Menyerah
Serangan brutal zionis Israel di Jalur Gaza, Tepi Barat telah menewaskan belasan ribu nyawa termasuk puluhan jurnalis Palestina yang bertugas di sana. Foto : Instagram @mohamed.h.masri--
"Kami hancur dari dalam, dan bahkan jika ini berakhir, saya tidak pikir hidup akan pernah normal lagi. Itulah salah satu alasan saya ingin terus melaporkan - saya ingin orang-orang mengerti, kami tidak akan menyerah"
Jurnalis Palestina lainnya yang meliput dari Tepi Barat juga mengalami situasi yang sangat sulit. Mereka harus menghadapi kekerasan dan penindasan dari pasukan Israel, yang sering menembak, menangkap, atau mengusir mereka.
BACA JUGA:Minta Sumbangan Warganya untuk Operasional Perang Melawan Palestina, Israel Mulai Bangkrut Kah?
Mereka juga harus menavigasi tanah yang rumit dari pelaporan profesional, sambil menghadapi sensor yang ditingkatkan, dan apa yang mereka katakan adalah tembakan Israel yang disengaja.
Melansir aljazeera, Aseel Mafarjeh, seorang wartawan lepas di Tepi Barat, mengatakan "Ini adalah waktu yang sangat sulit bagi jurnalis Palestina di Tepi Barat. Kehilangan rekan-rekan mereka telah menghambat kreativitas mereka, tetapi mereka tetap bertekad untuk mengungkap kejahatan pendudukan. Mereka juga harus mengatasi rasa sakit dan kemarahan mereka sendiri, sambil tetap objektif dan profesional."
Para jurnalis Palestina tidak hanya mendapat dukungan dari rekan-rekan mereka, tetapi juga dari jurnalis-jurnalis lain di seluruh dunia.
Mengutip dari palestinechronicle.com, sudah lebih dari 750 jurnalis telah menandatangani surat terbuka yang memprotes liputan media tentang perang Gaza, dan menuntut agar media menggunakan bahasa yang lebih akurat dan adil untuk menggambarkan apa yang terjadi.
"Yang terjadi di sini adalah bahwa kami meminta jurnalis untuk melakukan pekerjaan mereka," kata Suhauna Hussain, seorang wartawan buruh di Los Angeles Times yang menandatangani surat tersebut. "Untuk menahan kekuasaan untuk bertanggung jawab."
Para jurnalis Palestina menghadapi ancaman dan intimidasi yang konstan, tetapi mereka tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas profesional mereka dengan keberanian dan integritas. Mereka pantas perlindungan atas pekerjaan mereka yang sangat penting dan berisiko.
Motaz Azaiza semasa hidup (kiri) dan rompi yang dikenakan terakhir oleh Said al-Tavil (kiri), kedua jurnalis yang wafat saat peliputan di Gaza Palestina. Foto : akun X @warmonitors--
Berikut ini adalah beberapa nama para jurnalis Palestina yang tewas selama di Gaza dari Oktober hingga November 2023, berdasarkan informasi dari berbagai sumber:
1. Mohammad Abu Hasira, yang tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada 7 November 2023.
2. Mohammed Abu Hatab, yang tewas bersama keluarganya ketika sebuah serangan udara menghantam apartemennya di Khan Younis pada 3 November 2023.
3. Said al-Tavil, Muhammed Subh, Hisham en-Nawacihe, Ibrahim Lafi, Muhammed Cergun, Muhammed es-Salihi, Esad Shemlah, dan Selame Mime, yang tewas dalam serangan-serangan berbeda di berbagai wilayah Gaza.