Hamil di Usia Belia, Banyak Risikonya

PALEMBANG- Seorang siswa SD Kelas 6 di Fakfak, Papua, sebut saja Nona kini tengah hamil. Usianya baru 12 tahun. Sontak hal ini mendapat perhatian dr Amira, seorang dokter kandungan yang mengunggah cerita ini di sosmednya. “Bagaimana pun kenakalan anak remaja yang mungkin seringkali memberikan luka mendalam pada orang tuanya. Namun tetap orang tua perlu memikirkan dampak psikologis dan fisik dari anaknya yang hamil di bawah umur,” tulis sang dokter.

Lalu, apa sih dampak kehamilan di usia remaja? Dan apa saja risikonya? Dr Amir Fauzi, SpOG, Subsp. Urogin- RE, PhD divisi uroginekologi bagian/KSM Obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dan  RS Dr Mohammad Hoesin Palembang mengatakan, anak usia 12 tahun hamil tentunya akan mengalami banyak risiko. "Ini namanya kehamilan remaja. Dampaknya bisa pada ibu dan janin, terjadi pada saat hamil, melahirkan atau nifas. Usia hamil optimal 20-35 tahun,"ujarnya kepada Sumatera Ekpsres, kemarin (30/1)

Lebih lanjut ia  mengatakan, risikonya bisa saja bayinya kecil, kurang bulan, pendarahan, preeklamsia/eklampsia.  Pasalnya, kehamilan di usia yang masih belia dipastikan penuh risiko. Dengan kondisi organ yang masih belum matang, melahirkan secara normal bisa berujung fatal hingga kematian ibu dan anak.

"Ini dikarenakan kondisi fisik anak usia 12 tahun belum matang untuk siap melahirkan. Jelas itu berisiko, karena pinggulnya belum siap untuk melahirkan. Usia 19 tahun saja masih belum cukup, apalagi ini 12 tahun. Organ-organnya belum tumbuh dengan sempurna,'' tuturnya seraya menegaskan usia wanita yang mengandung  sebaiknya diatas 20 tahun. "Seperti yang saya jelaskan sebaiknya berusia 20-35 tahun,"tegasnya  lagi

Ia kembali mengingatkan potensi hamil terjadi saat anak sudah mengalami menstruasi. Karenanya, penting untuk memberikan edukasi seks pada anak yang kerap terlewatkan.

Ada beragam pemicu di balik semakin dini usia perempuan yang mengalami menstruasi. Salah satunya termasuk banyak konsumsi makanan instan, juga tontonan film berbau dewasa.

''Banyak risikonya, tekanan darah tinggi hipertensi, bayinya lahir prematur, secara mental juga dia tidak siap. Dia juga pasti waktu melakukan perbuatan  itu atau diperkosa tidak mengerti, apalagi saat dia melahirkan, waktunya kan masih main-main,''tukasnya.(nni/lia) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan