Tanda-tanda Sudah Muncul, BMKG Ingatkan Pemerintah Soal Ancaman Ini

RAPAT KOMISI V DPR: Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat rapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (8/11). FOTO:NET--

Akibat lonjakan suhu bumi itu, terjadi global water hotspot atau kekeringan. 

Kekurangan air yang terjadi secara global, dan akan berlangsung ke beberapa waktu ke depan.

BACA JUGA:Bantuan Beras CBP Berlanjut hingga Desember 2023

BACA JUGA:Harga Cabai dan Beras Meroket, Ratu Dewa Perintahkan Ini Pada Dinas Terkait!

"Akibat kekurangan air ini, diproyeksikan oleh organisasi meteorologi dunia, termasuk di Indonesia warnanya orange, terjadi kondisi kerentanan cukup tinggi terhadap ketahanan pangan," ungkap Dwikorita. 

Indikator tekanan ketahanan pangan, menunjukkan pada pertengahan abad nanti, sekitar tahun 2050-an.

Sebagian besar wilayah di bumi akan berwarna orange sampai orange pekat, bahkan hitam.

"Diprediksi pada tahun 2050-an akan terjadi kekurangan pangan akibat kekurangan air tersebut, di wilayah-wilayah orange, cokelat, merah, dan sampai gelap. Indonesia masuk kategori wilayah menengah (orange)," kata Dwikorita.

BACA JUGA:Viral, Pemuda Ini Sebar Hoax Beras SPHP Plastik, Begini Ujungnya

BACA JUGA:Penting Banget Moms! Ajarkan 9 Doa Harian ini untuk Anak Sejak Dini, Manfaatnya Bakal Berasa Hingga Dewasa

"Dan kita akan kesulitan impor karena negara-negara penghasil pangan pun malah mengalami kekeringan lebih parah," tambahnya.

Dia juga memaparkan, hasil pantauan BMKG.

Penyebab perubahan iklim yang ditandai dengan lonjakan suhu bumi tersebut yang ditunjukkan konsentrasi CO2 yang diukur di GAW Kototabang, termonitor konsentrasi CO2 sejak tahun 2004 yang semakin melompat hingga tahun 2023 ini.

Dari sekitar 370 ppm konsentrasi Co2, tahun ini sudah berkisar 415 ppm.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH. Bu Menkeu Murah Hati. Bansos Beras 10 kg Diperpanjang sampai Desember 2023

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan