1 Dari 3 Balita Alami Stunting, Ini Upaya Pemkab Muara Enim Mengatasinya
SEMINAR STUNTING: Menurunkan angka stunting dilakukan setiap pemerintah daerah. --
MUARA ENIM -Nakes (Tenaga Kesehatan) Sehat stunting minggat merupakan upaya Dinas Kesehatan Muara Enim dalam menekan angka stunting. Untuk itulah sebanyak 150 Nakes mengikuti seminar agar menambah ilmu, wawasan dan semangat menangani stunting di Hotel Grand Zuri, Muara Enim, kemarin (10/11).
Asisten I, Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Muara Enim, Emran Tabrani mengatakan bahwa saat ini satu dari tiga balita Indonesia mengalami stunting. "Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena anak-anak itu adalah generasi penerus. Mereka lah masa depan kita," ujarnya.
BACA JUGA:Para Kades-Perangkat Desa Muba Timba Ilmu Tentang Pangan-Stunting
BACA JUGA:Kepala Desa jadi Kuncinya, BKKBN Ajak Cegah Stunting Mulai dari Hulu
Menurutnya, bagaimana cara mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045 kalau modal dasarnya, yaitu anak-anak bangsa, mengalami stunting, terganggu perkembangan kognitif dan kesehatannya.
"Prevalensi Stunting di Kabupaten Muara Enim dari data ePPGBM Tahun 2022 Prevalensi nya 2,21 persen dengan jumlah balita yang diukur 44.296 balita dengan jumlah sasaran 54.019 Balita yang tersebar di 22 Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim," bebernya.
BACA JUGA:Perbaiki Gizi, Optimalkan Pangan Lokal
BACA JUGA:Ahli Gizi Diminta Bantu Tuntaskan Masalah Gizi Ganda.
Untuk itu, dirinya kembali menekankan pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan stunting. Target sangat jelas menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. "Pada tahun 2030, sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), kita harap prevalensi stunting sudah 0 (nol) di Kabupaten Muara Enim," terangnya.
Selain itu, harus berinvestasi pada intervensi gizi sejak sekarang, Iŕnvestasi ini adalah kunci yang akan membentuk masa depan bangsa. "Percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua," ungkapnya.
Kedua, kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat desa/kelurahan untuk menurunkan stunting. "Sehingga, upaya penganggulangan stunting harus dilakukan secara terpadu baik lintas sektor maupun lintas program dan pemberdayaan masyarakat," bebernya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, dr Eni Zatila MkM melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Elya Susita mengatakan bahwa ada 150 peserta yang semuanya merupakan tenaga kesehatan, di Kabupaten Muara Enim.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan dan semangat yang tentunya akan berdampak menurunnya angka stunting," pungkasnya. (Way)