Bumbu Dapur Mulai Langka di Prabumulih
Warga Kota Prabumulih mengeluhkan kenaikan dan kelangkahan bumbu dapur.--
PRABUMULIH,SUMATERAEKSPRES.ID - Selain cabai dan sayuran yang alami kenaikan harga. Bumbu dapur juga tak kalah. Selain harga meroket, bahkan sejumlah bumbu dapur juga alami kelangkaan.
Kenaikan harga juga dialami bumbu dapur. Selain harga meroket, bahkan sejumlah bumbu dapur juga alami kelangkaan.
Fitri, salah satu pedagang rempah-rempah di Pasar Tradisional Modern (PTM) Prabumulih menyebutkan, selama satu tahun lebih berjualan rempah-rempah, baru kali ini dia tidak mendapatkan jahe dari agen.
"Biasanya jual jahe juga, per hari ini jahe malah kosong," ujarnya, Selasa (7/11).
BACA JUGA:Harga Cabai 'Kesetanan' di Prabumulih, Pedagang dan Konsumen Resah
BACA JUGA:Senam Poco-Poco Meriahkan HUT Kota Prabumulih
Dia mengaku, hanya kebagian kunyit dan laos. "Itu pun stok rebutan dan harga jauh lebih tinggi dari biasanya," sambungnya.
Ia mengaku meski stok rebutan, namun jumlah pembeli berkurang.
Ditanya apa penyebab banyak stok rempah kosong? Fitri mengaku alasan agen, banyak tanaman mati karena kekeringan.
Ditambahkan pedagang rempah-rempah lain, Yani tak menapik untuk harga rempah-rempah dan bumbu dapur saat ini alami kenaikan.
BACA JUGA:Warga Prabumulih Galang Aksi Solidaritas Palestina
BACA JUGA:Peringati HUT Ke-22 Kota Prabumulih
"Rempah-rempah naek galo seperti Jahe Rp35 ribu/kg, kunyit Rp15 ribu/kg dari harga normal nya Rp8ribu saja per kg," bebernya.
Terlebih lagi, dia tidak menjual kunyit karena tidak kebagian stok dari agen. "Kunyit kosong, laos kosong, pembeli juga kosong," tutupnya.
Sementara itu, Arni, salah seeorang warga Prabumulih mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
"Iya, sejak naiknya harga, kami kesulitan mencarinya dan harganya melonjak tajam," ujatnya yang sehari-hari menjadi pedagang jamu keliling.
Ia juga mengharapkan pemerintah untuk menstabilkan harga tersebut agar konsumen dan warga mudah memperolehnya. "Saya minta pemerintah turun tangan untuk mengatasi persoalan ini," pintanya.
Perempuan setengah baya ini mengakui kenaikan bumbu akan berdampak pada kenaikan kebutuhan hidup lainnya. "Karena itu, sekali lagi kami minta untuk harga bumbu dipantau," pungkasnya. (chy)