PSEL Sudah Mendesak Tangani Sampah
data grafis sampah--
"Yang terjadi hanya mengangkut dari TPS ke TPA terus menerus seperti itu. Artinya kita butuh solusi yang benar-benar mengatasi masalah ini dengan teknologi baru. Mau tak mau PSEL harus kita gunakan apalagi ini terbukti di negara-negara maju," bebernya.
Kepala DLH Kota Palembang, Dr H Ahmad Mustain SSTP MSi, mengatakan, dengan volume sampah 1,2 ton per hari menjadi masalah bersama untuk dituntaskan.
“Dalam Perpres No 35/2018, Palembang termasuk kota yang mendapat Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengubah sampah menjadi energi listrik,” tuturnya.
Pihaknya sudah kerja sama dengan PT Indogreen Power, tinggal menunggu terlaksananya PJBL (Perjanjian Jual Beli Listrik). Setelah itu seharusnya dapat mulai dibangun.
“Kalau terlaksana ini dampaknya bagi Kota Palembang sangat luar biasa," pungkasnya.
Agunan Samosir dari Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menjelaskan kebakaran dan longsor TPA bisa berulang jika tidak ada penanganan yang tepat.
"Masalahnya modal kita hanya angkut dan buang saja ke TPA saat ini. Kalau ada pengurangan juga hanya 10 persen yang mampu diolah, 90 persennya dibuang ke TPA Sukawinatan," jelasnya.
Penggunaan teknologi incenerator sebenarnya yang jadi persoalan bukan energinya tapi sampahnya. Energi ini hanya produk ikutan.
"Kalau sampah beres, dengan teknologi tertentu menghasilkan listrik atau tidak silakan saja, tapi di negara maju hanya incenerator yang berhasil," ujarnya.
Mengenai gasifikasi yang dipermasalahkan, teknologi pengolahan sampah ini menghasilkan gasifikasi tapi dalam kadar yang kapasitasnya kecil.
“Saya kira teknologi incenerator sudah sangat pas dikembangkan di kota besar seperti Palembang,” tambahnya.
Tenaga Ahli PLTSa Putri Cempo Solo Teknik Mesin UJB & FTI UNU Yogyakarta sekaligus Direktur Center of Waste Management & Bioenergy dari Yogyakarta, Dr Eng Mochamad Syamsiro ST MT mengatakan kota-kota di Indonesia sudah saatnya memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"Teknologi incenerator dan gasifikasi paling prospek untuk dikembangkan," sebutnya.
Dalam sambutannya mewakili Pj Wali Kota Palembang Drs H Ratu Dewa MSi, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Kota Palembang, dr Hj Letizia MKes menyampaikan sampah kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi sumber penyakit, masalah lingkungan, dan lainnya.