GILA, Menteri Israel Ini Ancam Gunakan Bom Nuklir ke Gaza. Begini Reaksi Arab Saudi!

Menteri Israel keluarkan pernyataan bakal gunakan bom nuklir untuk hancurkan Gaza. Foto : net--

GAZA, SUMATERAEKSPRES.ID - Terjadi perkembangan baru dalam konflik antara Israel dan Hamas di Gaza, yakni rencana gunakan bom nuklir.

Ya, Amichai Eliyahu, Menteri Warisan Israel, mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa senjata nuklir bisa menjadi pilihan dalam konflik tersebut.

Hal ini disampaikan setelah Hamas memimpin serangan militan terhadap Israel pada 7 Oktober yang menyebabkan banyak warga Israel dan Palestina menjadi korban.

"Itu (penggunaan bom nuklir) salah satu pilihan," kata Eliyahu, melansir laman Newsweek, Senin (6/11/2023).

BACA JUGA:Militer Israel Makin Menggila, Universitas Al-Azhar di Gaza Dirudal. Begini Kondisinya Saat Ini!

Namun, pernyataan Eliyahu tersebut mendapatkan respons yang tajam dari berbagai pihak di seluruh dunia.

Bahkan dari kantor Perdana Menteri Israel sendiri, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.

"Israel tidak akan membunuh orang-orang yang tidak bersalah,"terangnya.

Lebih lanjut, pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (militer) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional.

BACA JUGA:Usai Cetak Gol, Pemain Liverpool Ini Tetap Gundah. Ternyata Orang Tuanya....

"Yaknjbuntuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah," bunyi pernyataan dari kantor Netanyahu.

"Eliyahu akan diskors dari semua pertemuan pemerintah sampai pemberitahuan lebih lanjut," tulis The Jerusalem Post.

Pernyataan Eliyahu juga dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Saudi yang menyebut adanya penyebaran ekstremisme dan kebrutalan di antara anggota pemerintah Israel atas pernyataan tersebut.

Mereka juga menyerukan agar Eliyahu dipecat dari posisinya sebagai menteri.

BACA JUGA:TAHUKAH KAMU, Mengapa Semangka Jadi Simbol Dukungan Pada Palestina. Ternyata Begini Sejarahnya!

"Lagi pula, tidak memecat menteri dan hanya membekukan keanggotaannya merupakan tindakan yang sangat mengabaikan semua standar dan nilai-nilai kemanusiaan," bunyi pernyataan Arab Saudi.

Dengan situasi yang semakin memanas, diharapkan kedua belah pihak dapat meredakan ketegangan dan mencari jalan damai untuk mengakhiri konflik ini tanpa menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak. (Novis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan