https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Indosat Menuntaskan Blankspot, Memberdayakan Desa Transmigrasi

SITE BTS : Indosat Ooredoo Hutchison membangun site BTS di Desa Selabu, Kecamatan Batang Hari Leko, Kabupaten Muba pada tahun 2022. Kini pemancar sinyal 4G itu sudah beroperasi mengcover sambungan seluler ribuan warga desa. Foto : Hery for Sumeks--

Mau ke Desa Jirak kan terlalu jauh, jalan poros masih tanah dan berlumpur saat hujan. Maklum Rukun Rahayu jauh ke pelosok, sekitar 55 km dari pusat ibukota Sekayu dengan 1,5 jam perjalanan. Tapi warganya banyak, mencapai 2.800 jiwa sehingga akses komunikasi untuk berbagai keperluan sangat penting.

“Sebenarnya kami khawatir juga dengan perburuan sinyal ke bukit-bukit atau hutan. Anak-anak remaja kadang sampai malam hari di sana, sehingga pernah kejadian sekitar jam 8 malam seseorang merampas HP anak remaja yang masih bermain di bukit,” tuturnya. Tapi kekhawatiran itu sirna, setelah provider IOH masuk mendirikan tower BTS 4G setinggi 41 meter di Desa Rukun Rahayu tahun lalu.

Indosat menembus batasan, membuka wilayah terisolasi dari jaringan komunikasi alias blankspot, membuka cakrawala, memberdayakan penduduk. “Setelah desa kita punya menara BTS sendiri, sinyal 4G/LTE mudah didapat. Warga bisa internetan, video call, menonton Youtube, atau berbelanja online,” ujarnya. Anak-anak remaja tentu saja tak lagi sering ke bukit karena koneksi 4G sudah didapat dari rumah.

Kepedulian Indosat Ooredoo Hutchison menembus desa terpencil tak henti di Desa Bukit Selabu atau Rukun Rahayu saja, tapi sites IOH juga didirikan di Desa Mangsang dan Mendis, Kecamatan Bayung Lencir pada tahun yang sama. Selanjutnya tahun 2023, IOH membangun lagi 22 sites baru di Kabupaten Muba.

Yaitu di Desa Bangun Sari, Talang Leban, Sukajaya, Danau Cala, Bandar Agung, Bumi Agung, Karang Rejo, Karang Agung, Karang Sari, Karang Tirta, Mekar Jaya, Air Putih Ulu, Bukit Indah, Warga Mulya, Ngulak, Ngulak II, Bailangu, Bailangu Timur, Lumpatan, Kayu Ara, Bukit Jaya, dan Sri Gunung.

Tentu semua ini sebagai bentuk dukungan Indosat menuntaskan area blankspot daerah pelosok dan mendorong transformasi digital, sehingga program Muba Smart Regency dapat terwujud. SVP-Head of Region Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison, Fahd Yudhanegoro berharap pembangunan 22 sites itu berjalan tepat waktu dan berkesinambungan guna mendukung percepatan transformasi digital.

“Keberadaan sites IOH akan meminimalisir blankspot di Musi Banyuasin sehingga masyarakat bisa menikmati layanan 4G IOH di area yang saat ini belum terjangkau,” kata Fahd dalam keterangannya. Se-Indonesia, IOH menambah 43 ribu BTS pada periode Juli 2022 hingga Juni 2023, sehingga total per semester 1 Indosat Ooredoo Hutchison mengoperasikan 215.486 BTS. Rinciannya, BTS berjejaring 5G sebanyak 90 unit, BTS 4G berjumlah 166.536 unit, teknologi 3G nihil, dan 2G sebanyak 48.860 BTS. Jumlah itu melayani akses komunikasi sekitar 100 juta pelanggan.

Melalui infrastruktur telekomunikasi yang merata sampai pelosok negeri, Indosat berupaya mewujudkan tujuan besarnya, yaitu menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa.

“IOH ingin terus menjadi kolaborator utama dalam mempercepat transformasi digital Indonesia untuk membuka peluang tanpa batas dan memaksimalkan potensi yang ada di masyarakat,” ujar President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha.

Sementara Pj Bupati Muba, H Apriyadi Mahmud mengapresiasi pihak IOH yang telah mengakomodir usulan Pemkab Muba dalam membantu menuntaskan area blankspot yang ada di desa-desa. Ia pun mengajak masyarakat mendukung dan menjaga infrastruktur telekomunikasi yang ada dan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan perekonomian daerah dan kesejahteraan rakyat.

Kepala Dinas Kominfo Muba, Herryandi Sinulingga AP menambahkan pembangunan tower ini menjadi langkah percepatan pembangunan daerah, apalagi Muba punya wilayah yang sangat luas 14.265,96 km persegi dengan penduduknya lebih dari 600 ribu jiwa. Sehingga membutuhan moda komunikasi yang tak terputus agar pembangunan berjalan lancar dan perekonomian bergerak cepat.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo RI dan provider telekomunikasi supaya terus membangun jaringan telekomunikasi 4G, khususnya di daerah blankspot,” tegasnya. Hal ini juga mendukung program nasional Presiden RI, Joko Widodo, yaitu penuntasan wilayah blankspot di 3.435 desa/kelurahan termasuk wilayah non 3T dan 9.113 desa 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Pengamat IT dari Universitas MDP, Eka Puji Widiyanto menilai secara perhitungan bisnis, pembangunan site BTS di desa pelosok atau daerah 3T itu sebenarnya kurang ekonomis. Karena investasinya besar, biaya bangun satu tower BTS Rp700 juta-an, belum sewa lahan, dan biaya operasional (maintenance) bulanan yang bisa mencapai Rp200-300 juta.

“Apalagi jika penduduknya sedikit atau kurang dari 3 ribu jiwa, sebab kapasitas satu BTS itu rerata cover 2-3 ribu sambungan seluler,” lanjut Dosen dan Programmer ini. Jadi ya wajar provider pilih-pilih wilayah, pengguna tak sesuai target atau kapasitas mereka berpotensi rugi. Minimallah bagi yang business oriented, harus profit dalam waktu 3 tahun.

Tetapi jika ada provider yang berani mendirikan menara BTS secara merata sampai daerah terpencil, seperti IOH, berarti perusahaan itu punya komitmen memberdayakan masyarakat dan memajukan bangsa. “Jatuhnya investasi, break even point (BEP) sudah pasti belasan tahun, apalagi sampai mendapat untung,” tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan