Harga Channa Bisa Sampai Rp20 Juta

Dihitung per Sentimeter

PALEMBANG - Ratusan penghobi ikan channa (ikan gabus hias) dari berbagai daerah di Indonesia meramaikan Sriwijaya Channa Contest di Palembang Indah Mall, Minggu (29/1). Ketua Panitia Sriwijaya Channa Contest sekaligus Ketua Sriwijaya Community, Yusfik Anwari, mengatakan, kontes kali ini diikuti sekitar 300 peserta dari seluruh Indonesia.

"Kontes ikan channa yang kita lombakan, yaitu jenis auranti, pulchra, asiatica, andrao, yellow maru, red maru yang dibagi dalam beberapa kelas, seperti beginner, junior (dibagi dalam size-nya)," terangnya.

Dikatakan, ikan jenis ini memang bermacam-macam. "Ikan channa itu kalau bahasa Indonesia atau Palembang-nya dikenal dengan gabus hias," sebutnya.

Dalam kontes gabus hias, yang dinilai paling utama kualitas ikan, meliputi bar, bunga, responnya bagaimana, dan adaptasinya. "Pemilik ikan channa yang menang kontes mendapat trofi dan uang pembinaan, juga dapat label sebagai juara. Ini biasanya ikut mempengaruhi harganya," jelasnya.

Sebab kalau channa sudah menang kontes biasanya harganya jadi mahal, sebab pasti banyak yang lihat, kemudian bisa jadi patokan atau contoh bagi pemilik channa lain.

"Peminat ikan hias ini terbilang tinggi, walaupun baru booming sejak pandemi," sampainya.

Harga ikan channa cukup variatif, tergantung kualitas dan jenisnya. "Harganya mulai Rp20 ribuan, tapi yang ikut kontes biasanya harganya sudah jutaan tergantung jenisnya misal jenis channa impor ada yang harganya dihitung per cm, bisa sampai Rp1 juta per cm. Jadi  tinggal dihitung saja, jika 20 cm harganya menjadi Rp20 juta," ujarnya.

Setiap channa, lanjutnya, seluruh negara punya kekhasan dan keunikan masing-masing. Misal jenis channa auranti paling mahal, tapi lihat juga corak atau motif. "Contoh jenis golden channa dari India bisa jutaan hingga ratusan juta," imbuhnya.

Meski tergolong ikan hias dan punya harga yang tidak main-main, tapi ikan jenis ini dikenal paling simpel untuk pemeliharaan atau perawatannya.

"Pemeliharaan channa simpel karena tak perlu filtrasi,  airator yang penting ada air. Tapi balik lagi untuk menjaga kesehatan perlu jaga kualitas air, untuk jadi ikan fighter bagus," tukasnya.

Ke depan, kata dia, melihat minat penghobi ikan hias khususnya channa, pihaknya berencana gelar rutin kontes serupa. "Mungkin bisa 4-6 bulan sekali atau 2-3 kali setahun," pungkasnya. (tin/fad) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan