Dialog Ketahanan Ekonomi, Diharapkan Menjadi Sumber Solusi
Foto bersama Narasumber Kegiatan Dialog Ketahanan Ekonomi--
SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Selatan, Senin (30/10) melaksanakan dialog ketahanan ekonomi. Kegiatan dilaksanakan di ballroom hotel Daira lantai dua ini mengambil tema peran pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dalam mendukung ketahanan ekonomi di Sumatera Selatan.
Dihadiri beragam ormas dan profesi, serta pemerintahan kegiatan ini dibuka langsung Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumsel, Dr. HM. Alfajri Zabidi, S.Pd., MM., M.Pdi. Dalam sambutannya, menjelaskan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan pada umumnya tak lepas dari mindset masyarakatnya yang kadang melakukan cara mudah untuk membuka lahan dan perkebunan. Dan ini sambungnya, harus diubah sehingga tidak ada lagi mindset atau habit dimasyarakat membuka dan membersihkan lahan dengan cara dibakar.
"Sekarang untuk meminimalisir kebakaran PJ Gubernur fokus pada TMC (Teknik Modifikasi Cuaca). Masyarakat tidak tahu tekniknya seperti apa dan biayanya berapa. Untuk angkutan pesawat ringan dengan jumlah 3 ton itu, biayanya Rp 200 juta. Selain itu, memadamkan dengan helikopter untuk memadamkan air, biayanya itu 1 jam bisa mencapai Rp 60 juta. Jadi kalau tiga jam Rp 180 juta. Jadi luar biasa energy dan biaya terhadap permasalahan Karhutlah.,” kata dia.
Alhamdulillah berkat kebijakan Gubernur, menurut Alfajri, TMC diperpanjang hingga bulan November 2023 yang akan datang. “Karena itulah kita yang hadir ini bagaimana upaya kita untuk mendukung agar kebakaran tidak terjadi. Karena dampak karhutlah sangat tidak bagus. Selain itu, yang kedua permasalahan penekanan angka stunting,” kata dia. Dia mengatakan kalau anak-anak tumbuh tidak normal bagaimana mereka akan berkembang. Kalau berkembang tidak normal bagaimana kedepan generasi muda kita. Karena itu, dia berharap dengan ketahanan ekonomi, yang tengah dibahas saat ini diharapkan angka stunting akan semakin rendah. “Kita juga berharap agar mindset warga berubah. Dimana yang tadinya membeli kini menjadi penghasil,” kata dia.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana kegiatan Irwan Ridwan Yusuf. SH. MM., mengatakan acara dialog ketahanan ekonomi dengan tema peran pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan dalam mendukung ketahanan ekonomi di Sumsel. Dengan tujuan untuk menggerakan roda perekonomian dengan meningkatkan kreatifitas berupa ide.
Selain itu sambungnya, dapat juga mengembangkan gagasan untuk meningkatkan perekonomian. Disamping dengan adanya kegiatan ini diharapkan Sumsel memiliki kamandirian atas kebutuhan pengannya sendiri dan tidak tergantung daerah lain. Selaras dengan program strategis nasional ketahanan ekonomi. Selain itu, mampu menjadikan sumsel tangguh dalam ketahanan pangan melalui semua stakeholder yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi.
Adapun peserta yang ikut antara lain, kepada OPD Provinsi Sumsel, kepala badan kesbangpol kabupaten dan kota se Sumsel. Ketua KORPRI, ketua persatuan wredatama Republik Indonesia (PWRI) se Sumsel dharma wanita dan badan kesatuan bangsa Provinsi Sumsel. “Kita harapkan dengan adanya dialog ini dapat mendukung ketahanan ekonomi di Sumsel,” kata dia singkat. (Adv/087).