Vokasi Ciptakan Lulusan Siap Pakai
FGD: Narasumber berdiskusi dan memberikan saran dalam revitalisasi vokasi dan pelatihan vokasi di Wyndham Hotel Palembang, Senin (30/10). -foto : neni/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk mengimplementasi Peraturan Presiden (Perpres) No 68/2022 tentang Revitalisasi Vokasi dan Pelatihan Vokasi serta mendorong pengangguran berpendidikan, Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) gelar Focus Group Discussion (FGD) bersama para stakeholder di Wyndham Hotel Palembang, Senin (30/10).
FGD itu juga menghadirkan para pemangku kebijakan, seperti Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Bapedda Sumsel, Kadin Sumsel, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta para stakeholder, bahkan Pemerintahan Bangka Belitung.
Direktur Polsri, Dr Ing Ahmad Taqwa MT mengatakan saat ini vokasi menjadi hal utama dalam rangka menciptakan lulusan yang siap pakai di DUDI. Baik itu lulusan SMK maupun Politeknik. Namun diakuinya banyak permasalahan di lapangan terutama lemahnya koordinasi antara pendidikan dan stakeholder. Lewat FGD ini, pihaknya berharap terbentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Sumatera Selatan
"TKDV Sumsel ini nanti akan membentuk sebuah ekosistem bagaimana ke depan lulusan bisa berkesinambungan. Seperti lulusan SMK sebagai tenaga lapangan dan lulusan Politeknik sebagai tenaga analisis. Ini nanti kita link and match-kan ke dunia usaha dan Industri," ujarnya.
FGD ini akan menjadi terobosan baik untuk pendidikan di Sumsel dalam rangka menciptakan lulusan lebih siap pakai. Sehingga peran pendidikan lebih efektif dan efisien karena sejumlah permasalahan di lapangan cepat terserap solusinya melalui kordinasi yang intens di TKDV.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumsel, Awaluddin menyambut baik FGD ini. Apalagi akan terbentuk TKDV Sumsel yang akan menjawab tantangan pengentasan pengangguran, baik bagi lulusan SMK maupun pendidikan tinggi. Pasalnya sejauh ini SMK yang berada di bawah Dinas Pendidikan Sumsel bersifat parsial yang pengelolaan SMK berdiri sendiri. Mulai dari menselaraskan kurikulum, mendatangkan guru tamu, dan mengirim guru ke DUDI, termasuk di dalamnya penelitian.
"Mudah-mudahan dengan terbentuknya TKDV ini menjadi wadah bersama-sama mendorong bagaimana generasi muda kita terserap ke DUDI dan bisa menjaga wirausahawan," harapnya.
Dr Husyam, perwakilan dari Kadin Sumsel menyambut baik FGD dan terbentuknya TKDV Sumsel. Pada prinsipnya Kadin Sumsel akan mendorong generasi muda terserap ke dunia usaha dan dunia industri setelah lulus, baik SMK maupun pendidikan tinggi. "Kita juga telah membuat aplikasi Kadin Pacak Begawe yang di dalamnya ada lulusan anak-anak kita dan ada DUDI di dalamnya. Sehingga di sana lengkap ada yang mencari kerja dan ada yang mencari tenaga kerja," tandasnya. (nni/fad)