https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Rumah Sakit Legend Lubuklinggau Bakal Tutup, Ratusan Tenaga Honor Terancam PHK Massal

Rumah Sakit Legend Lubuklinggau Bakal Tutup, Ratusan Tenaga Honor Terancam PHK Massal. Foto : Zulkarnain/sumateraekspres.id--

LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Keputusan untuk menutup operasional Rumah Sakit Dr Sobirin di Kota Lubuklinggau mulai tanggal 30 November 2023 mengancam ratusan pegawai honor dengan potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Kabar penutupan rumah sakit ini telah mencuat, mengejutkan banyak pihak, mengingat Rumah Sakit Dr. Sobirin di Kota Lubuklinggau merupakan salah satu lembaga medis legendaris.

RS tersebut telah melayani masyarakat sejak era sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, berdiri sejak tahun 1938 dengan nama awal, Centrale Buogerlijke Ziekeninrichting.

Rencananya, semua layanan medis dan staf medis ASN akan dipindahkan ke Rumah Sakit Pangeran Ratu Amin, yang terletak di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura. Sementara ratusan pegawai honor akan diberhentikan dari pekerjaannya.

BACA JUGA:Pagi Ini, RSMH Lakukan Transplantasi Ginjal. Ini yang Ingin Mereka Capai !

BACA JUGA:PT Indofood Buka Lowongan Kerja Besar-besaran untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Salah satu pegawai honor di RS Dr. Sobirin, yang identitasnya hanya disebutkan sebagai SL, mengungkapkan keprihatinannya.

Dia telah bekerja di rumah sakit ini selama puluhan tahun, meskipun mendapatkan gaji honor yang minim sekitar Rp1 juta per bulan. Namun, dia merasa memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

"Kami sudah menerima surat edaran dari Bupati bahwa mulai 30 November 2023, rumah sakit tidak akan menerima pasien lagi."

"Semua pegawai honor akan dihentikan sementara, kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah kami akan dipekerjakan lagi atau tidak, tetapi yang pasti kami akan di-PHK dulu," ujarnya.

BACA JUGA:e Choinori, Motor Listrik Estetik Versi Suzuki

BACA JUGA:Bersertifikat Halal, Telah Teruji Klinis

SL merasa tidak memiliki banyak pilihan karena ini adalah keputusan dan kebijakan Pemerintah Daerah. Dia khawatir bahwa kemungkinan akan ada perekrutan tenaga honor yang lebih muda dan memiliki pengaruh dalam proses seleksi.

"Yang pasti, yang akan dipekerjakan pertama kali adalah orang-orang yang memiliki hubungan dengan pejabat atau penguasa. Orang-orang seperti kami yang sudah tua mungkin akan diabaikan, tidak jelas apakah kami akan dipanggil kembali atau tidak," katanya dengan kekhawatiran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan