Jalin Silaturahmi, Tunggu Instruksi
Sikap Demokrat, Nasdem dan PKS di Sumsel
SUMSEL – Bursa kandidat calon presiden (capres) makin hangat. Anies Baswedan tampaknya akan jadi pesaing berat Prabowo Subianto (Ketum Gerindra) maupun Airlangga Hartarto (Ketum Golkar).
Dukungan terhadap Anies menguat setelah Demokrat menegaskan kesolidan tiga partai koalisi perubahan itu. "Alhamdullilah Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera semakin solid," tulis Anies dalam akun Instagamnya, @aniesbaswedan.
Jika koalisi ini betul-betul solid hingga Pemilu 2024, maka ada sekitar 44 juta suara yang berpotensi dukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Itu jika mengacu pada hasil Pemilu 2019. Dimana Nasdem memperoleh 12.661.792 suara, Demokrat 10.876.507 suara dan PKS 11.493.663 suara.
Pengurus dan kader ketiga partai politik (parpol) itu di Sumsel pun angkat bicara. Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, Cik Ujang SH melalui Ketua Bappilu Sumsel, Kiki Subagyo mengungkapkan, pihaknya mendukung sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju dalan konstelasi Pilpres 2024. Baca juga : Siap Bergerak Bersama, Anies Sebut Nasdem, Demokrat dan PKS Semakin Solid
“Soal dukungan Demokrat ke Anies, DPD Demokrat menunggu petunjuk pusat. Sejauh belum ada petunjuk. Yang jelas kita siap menjalankan perintah pusat," tegas Kiki, kemarin (28/1).
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang, Yudha Pratomo Mahyudin mengungkapkan, DPC tegak lurus dengan kebijakan DPP.
"Tentunya kita siapkan strategi untuk meraih suara bagi capres tadi. Namun demikian, masih kita simpan hingga pemilu berlangsung,” kata dia. Untuk meraih hasil maksimal, tentunya semua mesin politik dan sayap partai juga akan dikerahkan untuk mendukung Anies Baswedan dalam pencapresan.
Karena dukungan terhadap Anies hasil koalisi, sudah tentu Partai Demokrat, Nasdem dan PKS punya strategi sendiri. Dalam waktu dekat, pihaknya akan lakukan konsolidasi setelah ada instruksi DPP. Untuk bangun Sekretariat Perubahan hingga ke tingkat terbawah.
"Tunggu saja tanggal mainnya, yang pasti kita akan all out. Berkaitan untuk cawapres, semuanya dikembalikan ke capres dan pembicaraan di tingkatan DPP Partai Demokrat, Nasdem dan PKS," tandas Yudha. Baca juga : Ada Nanan dan Susno Duadji, DPW PKB Sumsel Target 4 Kursi DPR RI Dapil Sumsel
Senada disampaikan Ketua DPC Demokrat Lahat, Fitrizal Homizi ST. “Kami siap melaksanakan apa yang diinstruksikan,” katanya. Ketua DPC Partai Demokrat Kota Lubuklinggau, H Taufik Siswanto menjelaskan, terkait Koalisi Perubahan yang mengusung Anis Baswedan, DPC Partai Demokrat Kota Lubuklinggau satu komando dengan DPP.
" Apa yang menjadi keputusan DPP maka itulah yang kita dukung," katanya. DPC diminta sosialisasi terkait Koalisi Perubahan itu, yakni koalisi Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS.
"Selanjutnya nanti kita bentuk sekretariat bersama. Tapi dimulai dari pusat dulu, setelah itu ke DPD dan baru DPC," ujar Taufik. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Muratara, Amri Sudaryono mengungkapkan, Koalisi Perubahan Demokrat, Nasdem, dan PKS akan menjadi akselerasi langkah politik di tingkat pusat hingga daerah.
"Tentunya diharapkan koalisi ini dapat mendongkrak popularitas ketiga parpol. Tidak menutup kemungkinan pada Pilkada juga terjadi koalisi gabungan tiga parpol ini," timpalnya.
Terpisah, Humas DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumsel, Mgs Syaiful Padli ST mengatakan, pihaknya selalu update informasi terkait Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Baca juga : Dukung Graha Pemilu, Harus Dimanfaatkan Parpol-Caleg
"Setiap kali ada kesempatan bertemu dengan pengurus DPP PKS kita selalu tanyakan perkembangan dukungan terhadap Anies. Memang arahnya sudah ke sana," ujar dia.
Namun, hingga kini DPW PKS Sumsel bersama DPD serta DPC PKS di Sumsel masih menunggu arahan resmi dari pusat. "Kalau sekarang kita masih belum dapat arahan tertulis dari Majelis Syuro PKS. Kita tunggu saja," tambah dia.
Setelah nanti ada arahan resmi pusat, tentu seluruh unsur Partai PKS di Sumsel akan bergerak. Senada, Ketua DPD PKS Palembang, Ir H Baharudin MM mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pusat terkait dukungan kepada Anies Baswedan.
"Yang jelas, kapanpun diperintahkan kita siap," tegasnya. Sementara, belum ada perintah pembentukan sekretariat bersama untuk Koalisi Perubahan di daerah. “Tapi kita sudah mulai menjalin silaturahmi bersama relawan-relawan Anies yang ada di Palembang," imbuh Baharudin.
Ketua DPD PKS OKU, Azwar Aripin, masih menunggu arahan DPP PKS. “Dalam politik sifat dinamis dan terbuka. PKS siap bersinergi dan berkolaborasi. Bisa juga dilakukan dalam Pilkada nanti,” ungkap dia.
Ketua DPC Demokrat OKU Gepin Alindra menyebut, pihaknya akan bergerak bersama partai koalisi. “Di daerah pasti patuh sama keputusan DPP,” ucapnya.
Ketua umum DPW Sumatera Selatan Anies Presiden 2024 (AP24), Dr Yahya Selma SH MH menyambut baik makin solidnya koalisi Demokrat, Nasdem dan PKS. “Kita berharap koalisi akan bertambah,” kata dia, kemarin. Baca juga : Demokrat Tak Khawatir
Meski sama-sama mendukung Anies, DPW Sumsel AP24 tetap akan berdiri sendiri. Tidak bergabung dalam sekretariat bersama tiga parpol pendukung. “Kita adalah relawan yang berharap Anies 2024 menjadi pemimpin. Kita dukung yang mendukung Pak Anies, tapi akan tetap tegak berdiri sendiri,” tandasnya.
Selain Anies Baswedan, baru ada Prabowo Subianto sebagai capres dari Gerindra dan Airlangga Hartarto dari Golkar. “Seluruh pengurus dan kader Gerindra siap jalankan hasil rakernas. Dukung Pak Prabowo sebagai capres,” kata Ketua DPC Gerindra OKU, H Mardjito Bahri.
Seperti penegasan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. “Pak Prabowo calon tunggal hasil rapimnas. Kalau ada kader lain yang mau maju, tidak masalah, lewat partai lain,” tegasnya.
Sementara, Golka sudah mengumumkan capresnya. Tak lain, Ketua Umum DPP Partai Golkar sendiri, Airlangga Hartarto. “Waktu di Munas sudah resmi,” kata Airlangga, beberapa waktu lalu.
Baca juga : AHY Minta Birukan Sumsel di Pemilu 2024Namun, figur capres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori Golkar, PAN dan PPP belum ada kesepakatan. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menyebut, untuk capres KIB masih digodok. Dia tidak menampik, Airlangga Hartarto salah satunya. “Ada tiga nama, selain Airlangga, ada Zulkifli Hasan dari Pan dan Muhammad Mardiono dari PPP,” ucapnya.
Sekretaris DPD Golkar OKU Aprili M mengatakan, pengurus di daerah sudah ada arahan untuk mendukung capres dari Partai Golkar sendiri, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Sementara, kandidat dari PDI Perjuangan belum muncul. Baru beredar wacana duet Puan Maharani-Yusril Ihza Mahendra. "Kerja sama untuk mengusung Capres-Cawapres tentu saja Ibu Mega yang memutuskan," kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Sedangkan koalisi Gerindra-PKB juga belum memutuskan siapa yang akan dicalonkan. Sebab, Ketum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan tak akan mundur karena keputusan pencapresan itu merupakan mandat dari Muktamar PKB. (iol/nsw/afi/gti/lid/zul/bis/fin)