https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mencari Bakat Terbaik di Sumsel, Kejuaraan Barongsai Libatkan Juri Internasional

LOMBA-Salah satu peserta Kejuaraan Barongsai FOBI Sumsel unjuk kebolehan di hadapan juri. Kegiatan yang berlangsung di Atrium PTC Mall ini bertujuan menjaring atlet berbakat menuju PON dan kerjunas 2024 mendatang. Foto : Adi/Sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pada Kejuaraan Barongsai FOBI (Federasi Olahraga Barongsai Indonesia) Sumsel yang berlangsung di Atrium PTC Mall pada hari Minggu (29/10), 10 sasana barongsai menampilkan berbagai atraksi menarik.

Dalam upaya memastikan keselarasan dan sportivitas dalam kompetisi ini, sebanyak 15 juri standar internasional terlibat melakukan penilaian.

Penilaian tidak hanya terfokus pada tarian dan harmonisasi antara musik dan gerakan barongsai. Para juri juga memerhatikan detail dalam perpaduan tarian, musik, seni beladiri, dan cerita yang disajikan oleh peserta.

Kejuaraan ini bukan hanya ajang kompetisi semata, melainkan juga bertujuan untuk mencari dan mengembangkan atlet-atlet berbakat dalam olahraga barongsai di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Sadis, Militer Israel Tegaskan Tidak Menjamin Keselamatan Jurnalis di Jalur Gaza

BACA JUGA:Solidaritas untuk Palestina, Besok Warga Sumatera Selatan Gelar Aksi, Catat Lokasi dan Waktunya

Olahraga barongsai kini diakui sebagai salah satu cabang prestasi yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Ini menjadi momentum bagi pengurus untuk mengidentifikasi dan melatih atlet-atlet potensial menuju PON dan kejuaraan tingkat nasional mendatang.

Simon Wangdra, Ketua FOBI Sumsel, menjelaskan, "Ada sepuluh sasana yang berpartisipasi dalam kejuaraan ini. Karena ini adalah acara perdana, wajar jika beberapa daerah di Sumsel, seperti Prabumulih, Lahat, Baturaja, dan sekitarnya, belum mengirimkan utusan. Namun, kami berharap partisipasi akan tumbuh seiring berkembangnya olahraga barongsai di daerah tersebut."

Tidak hanya dari kalangan etnis Tionghoa, olahraga barongsai juga diminati oleh suku dan etnis lain.

BACA JUGA:Tewaskan Lebih 4.000 Orang Palestina. Tak Menyingkir Dicap Teroris, Warga Gaza Malah Bilang Begini

BACA JUGA:Bikin Merinding, Sepotong Ayat As-Saffat Ditemukan di Reruntuhan Masjid Gaza Palestina, Ini Maknanya

Hal ini menunjukkan bahwa barongsai bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga seni yang bersifat universal.

Wakil Ketua I KONI Sumsel, Dhenie Zainal, sangat mengapresiasi pelaksanaan kejuaraan ini, terutama karena merupakan acara pertama di Sumsel dan Palembang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan