Jangan Asal Ikut-ikutan, Ini Sejarah Hari Haloween Yang Wajib Kamu Tahu

31 Oktober diperingati sebagai Hari Halloween, Ini Sejarahnya--

SUMATERAEKSPRES.ID-Beberapa tahun belakangan ini, cukup banyak warga Indonesia atau tempat hiburan  yang ikut-ikutan merayakan Halloween di tanggal 31 Oktober.

Agar tidak hanya ikut-ikutan, sebaiknya simak dulu sejarah hari Halloween yah. Halloween sejatinya adalah sebuah perayaan yang dirayakan setiap tanggal 31 Oktober. 

Saat Halloween setiap orang pergi ke luar di malam hari dan memakai kostum dan aksesoris bernuansa horror.

Misalnya kostum hantu, tengkorak, drakula, dan lain sebagainya.

Tapi ada juga loh yang memilih mengenakan costum spiderman, atau ala-ala princess Disney.

BACA JUGA:Bikin Gamers Sumringah Nih. Sambut Halloween, Sony Beri Diskon 75 Persen untuk Game Playstation. Ini Daftarnya

BACA JUGA:Epic Games Halloween Sale 2023, Diskon Gila-gilaan hingga 90 Persen, Beli Game Hanya Rp 2 Ribu!

Melansir dari wikipedia, Halloween merupakan singkatan dari All Hallows Evening yang artinya malam hari semua orang kudus. 

Halloween dirayakan 1 hari sebelum hari suci Kristen yaitu Hari Para Kudus (All Hallows Day) yang dirayakan setiap tanggal 1 November, dan hari semua jiwa (All Souls Day) yang jatuh pada 2 November.

Tradisi Halloween berasal dari festival panen Kelt kuno yang memiliki akar ajaran Pagan, yaitu festival Samhain. 

Festival ini kemudian dikristenkan atas perintah dari Paus Bonifasius IV. 

Festival ini dulunya dirayakan oleh bangsa Celtic kuno di Inggris dan Irlandia. Festival Samhain kemudian dipindah ke tanggal 1 November.

Pada malam hari sebelum tanggal 1 November, tepatnya malam di tanggal 31 Oktober dirayakan sebagai festival Halloween.

Hari ini juga bertepatan dengan dimulainya musim dingin.

Orang-orang yang merayakan Halloween saat itu percaya bahwa malam tanggal 31 Oktober adalah waktu di mana para arwah orang yang telah meninggal kembali ke rumah mereka.

Pada  malam tanggal 31 Oktober dipercaya banyak roh jahat yang kembali ke bumi untuk menggangu bangsa Celtic. 

Untuk menakuti roh jahat tersebut, bangsa Celtic ini menyalakan api unggun besar, menggunakan topeng dan pakaian yang menyeramkan.

Saat bangsa Romawi mengalahkan bangsa Celtic, tradisi ini kemudian dilebur menjadi tradisi bangsa Romawi untuk memperingati leluhur mereka yang sudah mati dan penghormatan ke Pomona, dewi panen orang romawi.

BACA JUGA:5 Zodiak yang Hidupnya Paling Nyaman dan Bebas dari Penderitaan

BACA JUGA:6 Tanda-Tanda Suami Jujur Saat Gajian

Jack O Lantern

Halloween identik dengan labu yang dibuat menyerupai wajah menyeramkan bernama Jack O Lantern. 

Karakter ini merupakan arwah yang berkeliaran sambil membawa lentera dan berhasil menipu iblis agar tidak masuk neraka.

Jack O Lantern  merepresentasikan para jiwa orang yang telah meninggal. 

Jack O Lantern diceritakan dibawa oleh penyamar untuk menakuti roh jahat. 

Jack O Lantern juga diyakini sebagai arwah yang tidak bisa masuk ke neraka dan juga surga karena dosa-dosanya.

Legenda tersebut kemudian digambarkan menjadi sebuah labu yang diukir dan berbentuk wajah menyeramkan.

Labu Jack O Lantern kini jadi ornamen wajib yang harus ada setiap perayaan Halloween. 

BACA JUGA:Handphone Kamu Kena Hack, Berikut 6 Tanda Yang Perlu Diketahui

BACA JUGA:Makin Hemat dan Aman dengan Tanda Tangan Elektronik

Trick or Threat 

Di malam Halloween, anak-anak pergi berkeliling ke setiap rumah dengan memakai kostum menyeramkan. 

Mereka datang ke setiap rumah untuk meminta permen sambil berkata “Trick or Threat.” 

Kalimat ini sebenarnya mengacu pada sebuah ancaman yang artinya mereka akan menjahili pemilik rumah jika tidak diberikan apa-apa.

Tradisi seperti ini sudah banyak dilakukan oleh orang-orang pendahulu. 

Di Inggris, pada abad pertengahan anak-anak dari keluarga miskin, berkeliling dari satu paroki ke paroki lain untuk meminta kue jiwa pada orang kaya. 

Bagi siapa yang memberikan mereka kue akan diberi imbalan doa.

Sementara itu, di Skotlandia dan Irlandia anak-anak menyamar dengan mengenakan kostum sambil berkeliling dari rumah ke rumah. 

Tradisi ini sudah berlangsung sejak 1895 di mana anak-anak mengunjungi setiap rumah untuk mendapatkan kue, buah, dan uang.

Halloween di Berbagai Negara

Tidak hanya dirayakan di Amerika Serikat saja, Halloween juga dirayakan di berbagai negara. 

Di Skotlandia dan Irlandia, anak-anak merayakan Halloween dengan menggunakan kostum seram dan mengadakan pesta. 

Di Irlandia, perayaan Halloween dilengkapi dengan api unggun besar dan kembang api.

Hari Halloween juga dirayakan di berbagai negara di dunia, seperti Chili, Australia, Selandia Baru, dan sebagian besar negara di Eropa. 

Di Asia sendiri, Halloween dirayakan di Jepang dan Filipina. Khusus di Filipina, orang-orang akan pulang kampung dan membeli lilin dan bunga untuk persiapan acara Hari Raya Semua Orang Kudus atau Araw ng mga Patay pada tanggal 1 November. (berbagai sumber)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan