Dudung Belum Tahu Diplot Kepala BIN
LANTIK PEJABAT NEGARA: Presiden RI Joko Widodo, memberikan selamat setelah melantik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, lalu KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Dubes RI untuk Argentina Sulaiman, di Istana Negara, Jakarta, Rabu pagi (25/10).-foto net-
JAKARTA - Jenderal TNI Agus Subiyanto, resmi menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Dudung yang akan memasuki masa pensiun 17 November, mengaku belum tahu kabar dirinya bakal dilantik sebagai Kepala BIN.
"Belum tau saya," kata Dudung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, usai menghadiri pelantikan KSAD, Menteri Pertanian, serta Duta Besar RI untuk Argentina merangkap Uruguay dan Paraguay , Rabu pagi (25/10)
Diketahui, beberapa hari ini kencang berembus kabar Jenderal Dudung bakal diplot sebagai Kepala BIN yang sudah dijabat Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, sejak 2016. Dudung hanya menegaskan, dirinya siap menempati posisi apa pun penugasan dari Presiden Jokowi.
"Saya tegak lurus kepada bapak presiden," tegasnya. Seperti diketahui, Presiden Jokowi kemarin juga melantik Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, dan Sulaiman sebagai Duta Besar Indonesia untuk Argentina merangkap Uruguay dan Paraguay.
Andi Amran Sulaiman, merupakan menteri pertanian kabinet pertama Jokowi-Jusuf Kalla, 2014-2019. Amran, menggantikan Mentan sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang kini ditahan KPK, terjerat kasus dugaan korupsi di tubuh Kementerian Pertanian.
Dari pesan Presiden Jokowi saat pelantikan, Amran menyatakan hal pertama yang akan menjadi fokus kementeriannya adalah menyelesaikan permasalahan yang kerap membelenggu petani.
“Apa keluhan petani? Kami laporkan kemarin kepada Bapak Presiden, bahwa bilamana petani berteriak tidak ada pupuk, itu tanda-tanda produksi akan turun, jadi sederhana. Ini akan kita selesaikan dulu dengan teknis lainnya,” ungkapnya, usai pelantikan.
Terkait kasus dugaan korupsi di tubuh Kementerian Pertanian sebelumnya, Amran menegaskan akan memberantas tindakan yang merugikan negara. “Tidak boleh main-main, seperti sumpah tadi dalam menjalankan tugas, jabatan, itu harus menjunjung tinggi etika, dan harus selurus-lurusnya, menegakkan aturan selurus-lurusnya. Insya Allah kami pegang itu,” tegasnya.
Amran juga memperoleh arahan khusus dari Presiden Jokowi, untuk mengantisipasi dampak El-Nino yang lebih panjang dari sebelumnya. Saat dia menjabat sebagai Mentan pada 2015, pihaknya cukup bisa mengatasi dampak cuaca kering tersebut. Amran yakin, pada kali ini dampak El-Nino akan bisa diatasi dengan baik.
Sementara KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto, juga mendapatkan arahan khusus dari Presiden Jokowi. "Ada arahan dari Bapak Presiden dalam rangka tahun pemilu ini agar Angkatan Darat berkolaborasi dengan Polri dan semua elemen masyarakat lainnya untuk membuat situasi yang kondusif di semua wilayah yang ada di Indonesia,” bebernya.
Tentunya kalau bekerja bersama-sama, akan membuahkan hasil yang maksimal. Agus mengatakan pihaknya bersama Polri dan elemen masyarakat, akan ikut serta menjaga dan mengamankan 820 ribu tempat pemungutan suara (TPS).
"Sehingga pada saat pencoblosan dan lain-lain akan amanlah ya. Jadi kita tidak bekerja sendiri. T ntunya dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat bersama-sama untuk menciptakan kondusif di wilayah Indonesia," kata Agus.
Ke depan, Agus akan mengumpulkan para Pangdam untuk memaparkan terkait rencana kontijensi pada wilayah-wilayah yang rawan pada saat pemilu. "Kalau kita di TNI tiap Kodam punya rencana kontijensi, setiap wilayah itu beda-beda,” ulasnya.
Jadi, sambung Agus, para pangdam nanti akan memaparkan tentang rencana kontijensi. Demikian juga tentang kerawanan-kerawanan pemilu. “Kami (TNI khususnya TNI AD) akan netral," kata Agus. (*/air)