Pakai Metode Jariyah, Dua Jam Bisa Baca Al-Qur'an
PELATIHAN : Dewan Pembina RTTI, Ustad KH Yusuf Mansyur menghadiri Seminar Nasional Membumi Al-Qur'an ke Penjuru Negeri di Masjid Darussaid, Sabtu (21/10). Foto : Adi Fatriansyah/Sumeks --
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berbagai metode cepat membaca Al-Qur'an saat ini terus bermunculan, salah satunya metode Jariyah atau Jari Hijaiyah. Lewat metode itu, seseorang bisa membaca Al-Qur'an dalam waktu 2 jam setelah bisa menghafal huruf Hijaiyah.
Metode ini dikembangkan oleh berbagai Rumah Tahfidz dan sudah membuat ribuan umat Islam bisa membaca Al-Qur'an dengan baik.
Dalam metode Jariyah ini, qori atau pembaca Al-Qur'an lebih dulu menghafalkan huruf Hijaiyah menggunakan jari. Baik huruf Hijaiyah berdiri tunggal, disertai tanda baca dan bersambung.
Dengan demikian, di jari tadi akan dihafalkan huruf demi huruf setiap bacaan Al-Qur'an. Sebagai contohnya huruf yang memiliki kesamaan bentuk juga tanda baca dijadikan satu. Misalnya huruf Nun, Ta, Tsa, Ba dan Ya.
BACA JUGA:Jumlah Rumah Tahfiz Lebihi Target
"Kalau dengan sungguh-sungguh mempelajari metode ini, saya yakin semua umat Islam di seluruh Indonesia mampu membaca Al-Qur'an dalam waktu dua jam saja. Sebab metode ini mengedepankan pengenalan di huruf dengan bacaan dan tanda baca.
Jadi ketika kita sudah menghafal huruf dengan menggunakan jari, dengan sendirinya kita akan mudah mengingatnya. Setiap huruf yang ada dalam Al-Qur'an akan mudah dibaca dan dipahami," ungkap Dewan Pembina Rumah Tahsin dan Tahfidz Indonesia (RTTI), Ustad KH Yusuf Mansyur di sela-sela pembukaan Seminar Nasional Membumi Al-Qur'an ke Penjuru Negeri di Masjid Darussaid, Sabtu (21/10) siang.
Dengan metode Jariyah tadi, terang Yusuf Mansyur, semuanya lebih mudah membaca Al-Qur'an. Pembacanya diminta menghafalkan setiap huruf Hijaiyah menyesuaikan tanda baca dan harokatnya.
Di sisi lain, tanda baca itu tentu akan mengikuti bacaan setelah atau pun sebelumnya. Sehingga nantinya ada suatu korelasi yang dibaca dengan yang dihafal.
BACA JUGA:Menghapal Alquran Semudah Menggerakkan Jari
"Metode ini lebih mengutamakan ingatan dan hafalan bacaan. Misal kata Na ni ni dan juga Ta Ti Tu, tentunya akan berkolerasi ke ayat yang ada di dalam Al-Qur'an dimaksud," jelasnya diamini Dewan Pakar RTTI, KH DR Ahsin Sakho Muhammad.
Ketua Umum PB RTTI, Ustadz Mgs H Fauzan Yayan mengungkapkan sebenarnya membaca dan menghafalkan Al-Qur'an tidak sesulit yang dibayangkan semua orang.
Namun memang untuk hal itu harus tahu ilmunya dan mempelajarinya dengan mereka yang memiliki kelimuan itu semua. Bahkan disebut Mudir Ponpes Ki Marogan ini, penggunaan metode Jariyah membuat pembaca lebih mudah memahami penyambungan dalam Al-Qur'an setiap katanya.
"Tidak sulit sebenarnya membaca Al-Qur'an, salah satunya memakai metode Jariyah. Di metode ini kita dituntut mampu menghafalkan setiap huruf Hijaiyah dengan baik termasuk tanda baca sekaligus penyambungan setiap kata yang ada.
Metode Jariyah lebih mengedepankan ingatan dan tanda baca serta sambungan huruf demi huruf Hijaiyah. Saya yakin kalau ini diterapkan dan dibaca terus menerus akan membuat kita lebih mudah membaca Al-Qur'an," ungkapnya didampingi Penyusun Buku Maloco Jariyah, Ustadz Heri Kiswanto SKom. (afi/fad)