Tak Terima Dicurangi, Massa Bentrok
SIMULASI: Massa melakukan aksi demo menuntut penghitungan ulang dalam simulasi Sispamkota di GOR Mini Tebing Tinggi, Empat Lawang. -FOTO: HENDRO/SUMEKS-
EMPAT LAWANG - Kericuhan terjadi di Kabupaten Empat Lawang. Ratusan orang melakukan demo besar-besaran, meminta penghitungan ulang. Mereka menduga ada beberapa TPS yang melakukan kecurangan dan merugikan kandidat mereka. Mengetahui demo besar-besaran, Bagian Operasi Polres Empat Lawang mendapat perintah dari Kapolres untuk melakukan pengamanan unjuk rasa.
Massa mulai menyuarakan tuntutan mereka. Semakin lama suasana semakin tegang dan tidak terkendali. Hingga ada yang membakar ban, melempar batu, kayu dan semua benda yang ada di lokasi.
Bahkan massa semakin beringas. Mereka tak segan menyerang petugas kepolisian yang melakukan pengamanan. Awalnya, petugas mengimbau agar massa tak mudah terprovokasi. Tetapi karena sudah berlarut-larut massa yang semakin berani menyerang petugas pun terpaksa bertindak tegas.
Petugas mengeluarkan mobil water canon untuk membubarkan massa. Selain itu petugas juga mengamankan oknum yang diduga provokator.
Kericuhan tersebut merupakan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar Polres Empat Lawang di GOR Mini Tebing Tinggi. ‘’Simulasi ini menunjukkan kesiapan Polres Empat Lawang dalam rangkaian Operasi Mantap Brata,’’ ujar Kapolres Empat Lawang, AKBP Helda Prayitno.
Terkait Empat Lawang termasuk rawan konflik, kapolres berharap situasi tetap kondusif. ‘’Satu sampai dua tahun ke belakang ini menurut saya situasi Empat Lawang tetap kondusif, mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan sampai dengan Pileg dan Pilpres 2024,” ujarnya. (eno)