Bulog Dapat Beras Impor 72 Ribu Ton
Bulog Dapat Beras Impor 72 Ribu Ton-foto: dila/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk menekan kenaikan harga beras di Provinsi Sumsel, Kanwil Bulog Sumsel Babel terus intensif menyalurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di wilayahnya. Sejak Januari hingga kini kurang lebih 32 ribu ton beras SPHP disalurkan untuk masyarakat di dua provinsi tersebut.
Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mohamad Alexander, mengatakan, hingga kini pihaknya konsentrasi menyalurkan beras SPHP di Sumsel Babel. "Kita tidak membatasi jumlah SPHP yang kita gelontorkan namun sesuai kebutuhan, begitu permintaan banyak kita penuhi dan tentu disesuaikan dengan kebutuhannya," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya mengintensifkan kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota yang ada di wilayah Sumsel Babel untuk gelar operasi pasar murah dan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Selain itu pihaknya terus gelontorkan beras SPHP ke pasar tradisional, retail modern dan outlet binaan Bulog yakni RPK (Rumah Pangan Kita).
"Beras SPHP ini adalah beras medium namun kualitasnya premium, dijual oleh Bulog maksimal Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram atau Rp54.500 per kemasan per 5 kilogram,” tegasnya.
Dalam kegiatan pasar murah, Bulog tak hanya menjual beras SPHP tapi komoditi lainnya seperti gula pasir dan minyak goreng yg dijual berbarengan dengan beras SPHP yang dijual dengan paket, dimana beras dan minyak atau beras dengan gula pasir dijual Rp67.000 per paket. Warga bisa mendapatkan beras kemasan 5 kilogram dan minyak goreng 1 liter atau gula pasir 1 kilogram. “Harga yang sangat murah,” kata dia.
Meski terus menyalurkan beras SPHP, kata dia, Alex memastikan stok beras di wilayahnya masih aman hingga awal tahun depan. "Stok beras di Sumsel Babel saat ini diperkirakan kurang lebih 25.000 ton dan beras ini merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) yang diperuntukkan bukan hanya untuk operasi pasar saja, melainkan penyaluran bantuan pangan beras,” tegasnya.
Untuk alokasi September 2023 realisasinya sudah 100 persen disalurkan kepada KPM, sedangkan Oktober 2023 terealisasi 90 persen dan jika sudah 100 persen pihaknya melanjutkan penyaluran alokasi November. “Intinya SPHP jalan, bantuan pangan tetap jalan. Semoga penyaluran beras ini membantu menekan laju inflasi khususnya dari komoditi beras," jelasnya.
Dijelaskan Alex, stok beras yang ada di gudang Bulog Sumsel Babel saat ini merupakan beras pengadaan dari petani Sumsel. Selain itu ada pasokan beras impor dari Thailand dan Vietnam yang telah masuk ke gudang Bulog diwilayah Kanwil Bulog Sumsel dan Babel sejumlah kurang lebih 72.000 ton. (yun/fad)