Menelusuri Varian Makna Kata serta Pemakaiannya
MATI
Kata mati berkelas kata verba atau kata kerja. Bentuk tidak baku dari mati adalah mawat. Makna kata mati dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian yakni: pertama sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi: anak yang tertabrak mobil itu mati seketika itu juga; pohon jeruk itu sudah mati, akarnya pun sudah busuk. Makna kedua, tidak bernyawa; tidak pernah hidup: batu ialah benda mati.
Ketiga tidak berair (tentang mata air, sumur, dan sebagainya). Keempat, tidak berasa lagi (tentang kulit dan sebagainya). Kelima, padam (tentang lampu, api, dan sebagainya). Keenam, tidak terus; buntu (tentang jalan, pikiran, dan sebagainya): karena pikirannya sudah mati, ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Ketujuh, tidak dapat berubah lagi; tetap (tentang harga, simpul, dan sebagainya). Kedelapan, sudah tidak digunakan lagi (tentang bahasa dan sebagainya). Kesembilan, tidak ada gerak atau kegiatan, seperti bubar (tentang perkumpulan dan sebagainya): kalau tidak diurus, koperasi itu akan mati.
Kesepuluh diam atau berhenti (tentang angin dan sebagainya): perahu layar itu terombang-ambing di tengah laut karena angin mati. Makna ini juga berkaitan dengan makna kiasan. Kesebelas, tidak ramai (tentang pasar, perdagangan,dan sebagainya): setelah ada pasar swalayan, pasar ini mati. Kesebelas, tidak bergerak (tentang mesin, arloji, dan sebagainya): saya terlambat karena jam saya ternyata mati.
MENINGGAL
Penggunaan kata meninggal dalam komunikasi sehari-hari di Masyarakat memiliki arti mati. Kata meninggal merupakan bentuk hormat atau bentuk penghormatan dari kata mati. Selain itu, kata meninggal sering bersimpaian penggunaan dengan kata berpulang: bapak telah berpulang lima tahun yang lalu.Kata meninggal ini berkelas kata verba atau kata kerja. Kata meninggal sangat produktif dipakai oleh penutur bahasa Indonesia dalam berbagai ranah dan tingkatan di Masyarakat luas. TEWAS
Pemakaian kata tewas dalam komunikasi di masyarakat luas memiliki arti mati, kalah (dalam percakapan), cela, salah (luput). Kata tewas berkategori kata verba atau kata kerja. Contohnya, bermakna mati (dalam perang, bencana, dan sebagainya).m nermakna kalah (dalam percakapan sehari-hari). Dan bermakna cela; salah (luput); kekurangan (sesuatu yang kurang baik)
TIDUR PANJANG
Penggunaan kata tidur panjang merupakan kata yang memiliki arti meninggal bagi seseorang yang dikenal dekat seperti kekasih yang telah meninggal. Kata tidur Panjang cenderung dipakai dalam bidang kesusatraan. Contoh dalam kalimat yang masuk akal adalah berbahagialah engkau dalam tidur panjangmu.
WAFAT
Akhirnya, jabaran kata yang terkait kata mati adalah kata wafat. Kata wafat memiliki makna meninggal dunia. Kata wafat ini lazim digunakan orang-orang besar yang memilki nama besar atau ternama (biasanya untuk raja, orang-orang besar ternama): putra mahkota dinobatkan sebelum raja wafat.
Dengan demikian, penggunaan kata berpulang, gugur, mangkat, mati, meninggal, tewas, tidur panjang, dan wafat memiliki arti yang hamper sama yakni meninggal dunia. Hanya saja penggunaan padanan kata berpulang, gugur, mangkat, mati, meninggal, tewas, tidur panjang, dan wafat harus disesuaikan siapa yang meninggal dan situasi yang menyertai keadaan apakah makhluk hidup itu berwujud manusia atau binatang.
Dalam penggunaan di masyarakat, kata meninggal dunia sangatlah produktif dipakai sebagai alat komunikasi antar warga masyarakat. Untuk manusia yang meninggal apakah dia orang biasa atau orang yang berpangkat, kaya atau miskin, berjasa atau tidak berjasa menjadikan penggunaan kata meninggal dunia perlu disesuaikan berdasarkan konteks padanan kata meninggal tersebut. Semoga bermanfaat. (*)