https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Deru: Terus Produksi Minyak Bumi

MUARA ENIM - Dalam upaya meningkatkan produksi minyak, PT Pertamina lakukan kerjasama dengan UD Kharisma untuk pengelolaan minyak di Jalan Triton Desa Karang Raja Kecamatan Muara Enim, (25/9).

Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru mengatakan Sumsel memiliki sumber daya alam yang bervariasi dalam jumlah yang melimpah. "Suatu yang tak hanya wajib kita syukuri, namun kita wajib mengelolanya dengan bijak," ujarnya.
Karena kekayaan itu adalah titipan untuk anak cucu, yang harus dijaga kelestariannya sehingga bermanfaat sebesar-besarnya untuk rakyat dalam jangka waktu panjang.
"Pengelolaan sumur tua merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan illegal drilling," bebernya.
Pemerintah Pusat melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 1/2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua memberikan kesempatan kepada KUD/BUMD untuk memproduksi minyak bumi pada sumur tua. Sampai dengan saat ini baru ada dua KUD/BUMD yang telah mendapatkan persetujuan Menteri ESDM RI untuk memproduksi minyak bumi pada sumur tua di Sumsel dan ini merupakan KUD yang pertama di Sumsel yang mendapatkan persetujuan Menteri ESDM RI.
"Adapun BUMD dan KUD tersebut PT Pertomuba di Lapangan Babat dan Kukui yang mengelola 565 Sumur Minyak sejak tahun 2020 dan Koperasi Jasa Kharisma Jaya Global Service Oil & Gas pada Struktur Kampung Minyak dengan total 41 Sumur Minyak terhitung tahun 2023," bebernya.
Pemprov Sumsel sangat mengapresiasi SKK MIGAS - PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 yang telah menjalin kerjasama dengan KUD/BUMD untuk memproduksi minyak bumi pada sumur tua.
"Semoga nantinya akan ada KKKS lain yang dapat berkerjasama dengan KUD/BUMD untuk memproduksi minyak bumi pada sumur tua di Sumsel," ungkapnya.
Berdasarkan data yang sudah dihimpun dari OPD Teknis Pemprov Sumsel, di Muara Enim terdapat hampir 2000 titik sumur minyak dan gas, baik yang berproduksi maupun tidak berproduksi. "Di Sumsel dapat saya gambarkan bahwa banyak terdapat sumur-sumur minyak bumi yang apabila di eksploitasi oleh KKKS dapat dikatakan kurang ekonomis, hal ini dikarenakan kegiatan produksi minyak telah berlangsung sejak tahun 1914 sampai dengan sekarang," bebernya. Melihat situasi ini, akibat sumursumur minyak diatas tidak efisien untuk diusahakan, maka perusahaan migas untuk sementara membiarkan sumur-sumur minyak tersebut sampai berpuluh-puluh tahun, sampai dengan ditemukan suatu metode dan teknologi yang efektif sehingga kegiatan produksi migas pada sumur-sumur tersebut bisa bernilai ekonomis.
"Akibat dari "pembiaran" sumur-sumur migas di wilayah kerja perusahaan tersebut, hal ini yang sebenarnya membuat masyarakat untuk melakukan kegiatan pengusahaan migas secara illegal," terangnya.
Lanjutnya, tuntutan ekonomi masyarakat yang berada di RING 1 lokasi perusahaan sektor migas beroperasi, serta masih sedikitnya pemberdayaan masyarakat setempat untuk diikutsertakan dalam kegiatan sektor migas yang berada di lokasi mereka. "Pemprov Sumsel menyadari bahwa hal yang dilakukan masyarakat ini sangat bertentangan dengan hukum," bebernya. Tindakan-tindakan yang dilakukan masyarakat setempat yang melakukan kegiatan pengusahaan migas secara illegal ini sangat berbahaya baik dari segi keselamatan juga merusak dari sisi lingkungan.
"Kegiatan illegal ini sangat merugikan dari sisi Pendapatan Daerah. Akan tetapi perlu juga diberikan solusi bagi masyarakat lokal atau setempat sehingga kegiatan-kegiatan pengusahaan migas illegal yang mereka lakukan dapat menjadi legal," ungkapnya.
Field manager pertamina hulu rokan zona 4, Dadang Soewargono mengatakan di Sumsel produksinya adalah 26 ribu barel perhari dan 455 mmscfd gas.
"Dan kontribusi untuk pertamina adalah 30 persen sedangkan secara nasional kurang lebih Sumsel menyumbang 7 persen," bebernya.
Dirinya bersyukur Sumsel berkontribusi untuk ketahanan energi nasional. "Kampung minyak ini perrama kali dibuat tahub 1.900 dan saat ini memang fase decline, salah satu usaha meningkatkan produksi adalah dengan makukan partnership yang saat ini dilakukan dengan UD Kharisma," pungkasnya. (way)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan