https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Beras Plastik itu Hoax

*Bulog Bantah Temuan di Beras SPHP

PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID- Masyarakat Muara Enim dihebohkan adanya temuan beras plastik dari kantong beras SPHP.

Hal ini pun sempat viral di media sosial (medsos). Namun Kepala Perum Bulog Wilayah Sumsel Babel, Mohamad Alexander menampik hal tersebut.

“Tidak benar beras SPHP adalah beras plastik. Kalau mau memastikan bisa cek ke gudang Bulog. Ini fitnah keji dan sadis dari orang yang tak bertanggung jawab," ujarnya, kemarin (17/9).

Alex mengatakan harusnya buktikan dulu dari mana beras yang dibeli konsumen itu berasal, melalui siapa.

"Beras yang dimaksud  (beras plastik) juga harus dibuktikan melalui hasil pengecekan laboratorium. Apakah benar beras tersebut beras plastik," ucap dia

Dikatakan Alex, jika nanti hasilnya memang beras plastik, dipastikan pula beras  itu bukan dari Bulog karena beras SPHP yang didistribusikan sesuai standar.

"Kejadian dulu saja pernah heboh beras plastik hoax dan tidak bisa dibuktikan. Itu  pengalihan isu akhirnya hilang dengan sendirinya," tuturnya.

Ia menambahkan, tahun ini merupakan tahun politik, maka harus hati-hati menyikapi dan mencermati dengan bijak atas kondisi apapun yang ada di masyarakat.

"Jangan mudah percaya isu yang ada. Harus bijak terhadap seluruh informasi," terangnya.

Alex menegaskan, pihaknya akan mengecek penyaluran beras SPHP termasuk di Muara Enim. "Beras SPHP ini disalurkan jelas dan ada data,” bebernya.

Alex menyebut saat ini pihaknya terus menyalurkan beras SPHP kepada masyarakat.

“Dari awal adanya program SPHP di awal tahun, kami sudah menggentorkan 28.600 ton beras SPHP ke masyarakat Sumsel Babel.

Setiap hari operasi pasar dilakukan untuk menyetabilkan harga beras di Sumsel dan Babel," kata dia.

Diakuinya, SPHP ini difokuskan untuk menstabilisasi harga beras yang saat ini mulai bergejolak di tingkat konsumen.

"Jadi memang prioritas kita itu di pasar-pasar dan memang tempat-tempat yang menyentuh langsung masyarakat," kata dia.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengawal penjualan beras SPHP yang tidak sesuai dengan HET.

"Supaya nanti ada tindakan, untuk nantinya kita blacklist. Karena SPHP ini tujuannya supaya masyarakat bisa menerima dengan harga murah," jelasnya.

Terkait stok beras, Alex mengakui tidak ada permasalahan bahkan diperkirakan ketersediaan beras di Sumsel dan Babel cukup hingga awal tahun 2024.

"Kurang lebih 24 ribu ton. Jadi stok kita aman, sehingga masyarakat tak perlu belanja berlebihan atau panic buying karena stok kita semua aman," pungkasnya. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan