Penerbangan Belum Terganggu
*Serentak, Polda dan Semua Polres Salat Istisqo
SUMSEL , SUMATERAEKSPRES.ID– Transportasi udara salah satu uang rentan terdampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Namun, hal itu belum terjadi. Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang, R Iwan Winaya Mandar memastikan, untuk operasional penerbangan masih normal .
“Belum terganggu. Semua aktivitas take off dan landing masih normal. Belum ada yang delay karena asap,” ujarnya, kemarin (15/9) Menurut Iwan, visibility (jarak pandang) untuk pendaratan dan terbang pesawat juga masih normal.
" Sejauh ini belum ada laporan dari pilot yang terganggu proses pendaratannya," bebernya.
Iwan menambahkan untuk runway 11, jarak pandangnya 1.200 meter dan runway 29 jarak pandang 800 meter.
"Saat ini jarak pandang masih aman, masih di atas 1200 meter," jelasnya.
Ia menyebutkan hembusan angin cukup membantu menormalisasi jarak pandang, baik pada siang maupun malam hari. Untuk malam, lebih aman dan terbantu dengan sistem GPS dan lampu pendaratan yang memandu pilot untuk mendarat maupun take off.
Sementara, kemarin serentak, Polda Sumsel dan seluruh polres jajaran menggelar salat Istisqo. Minta hujan.
Di lapangan Mapolda Sumsel, salat Istisqo diikuti Forkopimda, personel TNI, dan masyarakat.
Selain minta hujan, juga mendoakan kesembuhan Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Agung Marlianto SIK MH yang beberapa bulan terakhir dalam kondisi sakit.
Imam dan khatibnya, Ustaz H Bagus Setiawan Lc MAg.
Karo SDM Polda Sumsel, Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo SIK MSi mengatakan, salat Istisqo itu bagian ikhtiar dan berserah diri kepada Allah Swt. Dengan doa dan harapan agar segera diturunkan hujan sehingga bencana kabut asap di Sumsel tidak terjadi.
“Dampak karhutla dan asap yang ditimbulkan tidak hanya mengganggu kesehatan, tapi juga ancaman kamtibmas,” bebernya. S
ebanyak 325 personel Polda sudah dikerahkan dalam Operasi Stop Karhutla 2023.
Menyebar ke wilayah Ogan Ilir (OI), Musi Banyuasin (Muba), dan Musi Rawas (Mura).
"Mereka melakukan upaya mitigasi dan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat agar tidak membakar lahan dan hutan,” jelasnya.
Ustaz H Bagus Setiawan Lc MAg dalam khotbahnya menyebutkan, tak kunjung turunnya hujan ada beberapa penyebab.
“Salah satu penyebabnya tidaklah mereka menahan zakat maal bagi fakir miskin, niscaya Allah Swt tidak akan menurunkan hujan," sebutnya.
Salat Istisqo juga berlangsung di halaman Pemkab Muara Enim.