Hari Terakhir, Wali Kota Lubuklinggau Berikan Pesan Menohok Ini
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Hari terakhir dalam jabatannya sebagai Wali Kota Lubuklinggau. H SN Prana Putra Sohe, mengungkapkan fakta-fakta yang mengesankan selama berkarir sebagai pejabat publik. Ungkapan ini terlontar dalam rapat koordinasi (Rakor) terakhir yang digelar pada Jumat (15/9) sekitar pukul 10.00 WIB, di Gedung Kesenian Kota Lubuklinggau. Selama sepuluh tahun menjabat sebagai Wali Kota Lubuklinggau, bersama Wakil Wali Kota H Sulaiman Kohar, telah tercapai sejumlah pencapaian signifikan dalam pembangunan. H SN Prana Putra Sohe mencatatkan bahwa Kota Lubuklinggau tidak dilengkapi dengan sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, atau investasi perkebunan seperti wilayah lainnya. Meski memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tidak terlalu besar, kota ini telah mengalami perkembangan pesat. BACA JUGA : Pernyataan Sekda Lubuklinggau yang Namanya Bakal jadi Pj Walikota "Bagaimana mungkin Kota Lubuklinggau tumbuh begitu pesat? Kami berhasil membangun jalan, gedung, dan dalam waktu dekat akan memiliki jalan tol serta terowongan terpanjang di Indonesia. Semua ini dilakukan dengan semangat dan modal nekat," ujarnya. Menurut H SN Prana Putra Sohe, mengandalkan hanya APBD tidak akan pernah cukup untuk menjalankan pembangunan. Sebagian besar APBD telah dialokasikan untuk gaji pegawai, pemeliharaan kelurahan, dan kegiatan rutin kantor. BACA JUGA : Polres Lubuklinggau Hancurkan Barang Bukti Narkotika dalam Upaya Pemberantasan, Ungkap 17 Kasus Selama Juli-Agustus Sementara sisanya untuk kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lainnya. Dia menjelaskan bahwa selama masa jabatannya bersama H Sulaiman Kohar, keduanya selalu bersinergi dan tidak pernah terlibat dalam perdebatan. "Saya memandang Pak Sulaiman Kohar sebagai figur ayah bagi saya, sehingga kami tidak pernah terlibat dalam konflik atau perdebatan." "Membangun dengan anggaran yang terbatas bukanlah tugas yang mudah, tetapi ini memerlukan kerja sama yang kuat, berbeda dengan daerah-daerah yang mendapatkan dana bagi hasil," tambahnya.