Penyidik Minta Penjelasan AS

*Sebagai Mentor FEC

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Penyidik Ditreskrimsus Polda Sumsel, bergerak cepat menyikapi kasus dugaan investasi bodong PT Future E-Commerce (FEC) Indonesia.

Sebab di Sumsel korbannya tidak sedikit. Mereka terpengaruh dari mentor-mentor FEC yang ada, saat mempromosikannya.

Untuk kasus ini, sudah ada perwakilan yang membuat laporan ke Polda Sumsel, Senin (11/9).

Ibu rumah tangga asal Palembang berinisial Gj (36), itu mengaku menderita kerugian hingga Rp50 juta. Korban dan sejumlah saksi pun sudah diperiksa penyidik, Selasa (12/9).

Kemarin, penyidik jemput bola mendatangi AS. Mentor FEC kategori ACE, yang videonya viral beredar.

Sekaligus Ketua Panitia Seminar Bisnis FEC Indonesia di sebuah hotel bintang 5, Kota Palembang, 27 Agustus 2023 lalu. Merayakan 6 bulan FEC masuk Indonesia

“Betul, penyidik mendatangi langsung ke kantor yang bersangkutan (AS), untuk dimintai klarifikasi dan penjelasannya seperti apa.

Hasilnya seperti apa, saya belum mendapatkan laporannya," aku Kasubdit 1/Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Bagus Suryo Wibowo SIK MH, Rabu (13/9).

Dia juga selaku ketua tim penyidik dalam menangani perkara bisnis digital FEC Indonesia ini.

Penyidiknya gabungan dari Subdit 1/Tipid Indagsi, Subdit II/Tipid Perbankan, serta Subdit V/Tipid Siber.

Bagus mengaku, sebelumnya mereka sudah membahas soal bisnis FEC ini. Sebelum mencuat dan di-blow up oleh media.

Menurutnya, AS sebetulnya sudah pernah diundang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kanreg VII Sumbagsel. “Saya juga hadir,” bebernya.

Saat itu, Bagus mengatakan AS tak menampik dirinya awalnya juga diajak oleh kenalannya dari Jakarta.

“Karena dianggap sebagai pejabat publik, pastilah banyak mempunyai kenalan dan pengaruh. Makanya dia diajak awalnya sebagai member awal tahun tadi,” ulasnya.

Masih menurut Bagus, dari beberapa bulan mengikuti bisnis FEC Indonesia, AS telah memiliki kaki-kaki mencapai hingga ratusan orang. Dan meraih keuntungan.

“Dia tunjukkan juga secara langsung hasil yang dia dapatkan, yang per harinya minimal jutaan rupiah," katanya.

Meski begitu, Bagus menyebut pihaknya masih bakal mendalami sampai sejauh mana keterlibatan AS dalam bisnis ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan