30 Santri Mengungsi, 2 Sesak Nafas

*Asap Karhutla Selimuti Ponpes At-Tauhid

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Ogan Ilir makin jadi. Salah satu dampaknya, dua santri Pondok Pesantren (Ponpes) At-Tauhid alami sesak nafas dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Ar Royyan Ogan Ilir.

“Tadi malam (Selasa) pukul 21.30 WIB, dua santri dibawa ke rumah sakit karena sesak nafas. Sebagian dijemput pulang orang tua mereka,” ungkap Kalaksa BPBD Ogan Ilir Edi Rahmat, kemarin (13/9). Kedua santri yang sesak nafas itu, Apri (12) dan Abay (13).

Terdata, jumlah santri di Ponpes At Tauhid itu 137 orang. Ada 30 orang yang mengungsi karena tak tahan asap dari karhutla di dekat lingkungan ponpes mereka. 

Karhutla yang asapnya menyerang ponpes itu terjadi di Desa Talang Pangeran Ilir, Talang Pangeran Ulu dan Arisan Jaya Kecamatan Pemulutan Barat.

Lokasinya dekat tol Palindra. Menghanguskan lahan sekitar 30 hektare. BACA JUGA : Sosialisasi Cegah Karhutla Sambil Bagi Beras-Migor

Untuk memaksimalkan upaya pemadaman, BPBD mengusulkan agar guard rail atau besi pembatas jalan tol bisa dibuka sementara.

Khusus untuk kendaraan pemadam kebakaran. "Kalau ada akses, kita bisa ambil air dari danau buatan dekat tol Palindra,” jelasnya.

Sementara embung maupun kanal air yang sengaja dibuat di sekitar area rawan terbakar seperti Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat dan Indralaya Utara sekarang sudah kering. BACA JUGA : Serius Tangani Karhutla, Gubernur Sumsel dan Kepala BNPB Tinjau Langsung Proses Pemadaman

"Pemadaman terhambat karena kendaraan Damkar harus keliling dulu cari air," sebutnya.

Kondisi ini dibenarkan Kapolres Ogan Ilir AKBP H Andi Baso Rahman mengatakan, sumber air dekat lokasi kebakaran sudah habis.

"Kemarin air untuk memadamkan kebakaran disuplai manajemen tol Palindra," ungkap Andi.

Pemkab Ogan Ilir berencana menggelar salat istisqa. Usulan ini disampaikan dua fraksi DPRD Ogan Ilir.

"Aspirasi tersebut akan kita sampaikan kepada Pak bupati. Mudah-mudahan dapat segera direalisasikan," ujar Wakil Bupati Ogan Ilir, H Ardani. Katanya, telah didirikan posko pada 16 kecamatan dan 14 desa yang rawan karhutla. 

Merespon saran dari satgas karhutla, manajemen tol Palindra akan berkoordinasi dulu dengan pimpinan.

"Guard rail salah satu pembatas keamanan yang wajib dipasang dan jika ingin dilepas harus ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait," kata Branch Manager Tol Palindra, Syamsul Rijal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan