Satu-Satunya Pabrik Keramik di Sumsel

OGAN ILIR - Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Hilman Hadi Sip Mba Mhan kunjungi pabrik produksi keramik, PT Arwana di plant IV Arwana Indralaya, Ogan Ilir, kemarin. "Kita mengunjugi PT Arwana ini karena rutenya yang juga di daerah koramil setempat, dekat dengan Pemda. Kita juga ingin mampir kesana. Tiga visi semuanya hampir terwujud, the best, inovasi luar biasa, dan kontribusi ke masyarakat sejalan dengan kita di TNI," ungkap Pangdam.

Ia menyebut, pihaknya sudah lama menjalin kerjasama dengan PT Arwana sejak pimpinan Pangdam terdahulu. "Banyak masyarakat merasakan manfaatnya. Hasil kerjasama dengan TNI adalah bermanfaat untuk masyarakat. Tak hanya dari keramik, juga program CSR memberi santunan dan beasiswa bagi yang membutuhkan," jelasnya.

Manajer Produksi PT Arwana, Edi mengatakan kunjungan ini bagian dari kontribusi perusahaan kepada bangsa dan negara. "Kami wujudkan visi ketiga melalui kerjasama dengan instansi TNI. Setiap tahun kami berikan bantuan keramik 10 ribu meter persegi utuk kepentingan Kodam. Dimana mereka bisa gunakan untuk memperbaiki sarana infrastruktur yang ada dalam instansi Kodam II Sriwijaya," ujar Edi. Kemudian dapat digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan, seperti bantuan bedah rumah, renovasi sekolah, program TMMD. "Ini tahun kesembilan kami bekerjasama dengan Kodam II Sriwijaya," terangya.

Ada lima pabrik di lokasi berbeda yang telah didirikan. Ditarget tahun 2023 pihaknya bisa jual sebanyak 70 juta m2 atau sekitar Rp2,7 Triliun. "Kehadiran Arwana di Ogan Ilir salah satu keunggulan kompetitif yang kami miliki. Di Sumatera hanya ada satu pabrik keramik dan kita satu satunya. Di sini kami tidak memiliki kompetitor, dari sisi kecepatan pengiriman dan efisiensi kami menang sehingga bisa memberikan harga yang terjangkau," jelasnya.

Ia menerangkan, dalam satu hari pabrik Arwana mampu memproduksi 35 ribu m2 keramik. Rencananya semester 2 tahun 2024, akan ada pabrik 4C baru yang beroperasi. Pabrik 4C ini akan memproduksi keramik granit khusus ukuran besar, 60x60 cm yang biasanya dikuasai pabrik impor. (dik/fad)