Lulus Skripsi Bukan Syarat Wajib
*Universitas PGRI Segera Terapkan Permendikbudristek No 53
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Skripsi tidak lagi wajib menjadi syarat kelulusan jenjang S1 dan D4.
Aturan termuat dalam Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Dikeluarkan pada pertengahan Agustus lalu.
Universitas PGRI Palembang dalam waktu dekat akan menerapkan aturan tersebut kepada mahasiswa. Sesuai petunjuk dan aturan Kemendikbudristek tersebut.
Hal tersebut diungkap Rektor Universitas PGRI Palembang, Assoc Prof Dr H Bukman Lian MM MSi CIQaR. Saat Yudisium dan Pelantikan Magister S2 Ke-43 Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.
Katanya, selama ini mahasiswa S1 dan S2 harus menyusun skripsi maupun tesis sebagai syarat kelulusan. Ke depan, tidak lagi wajib. Tapi ada pengganti yang nilainya setara dengan skripsi.
"Perguruan tinggi harus mampu menilai bobot SKS pengganti skripsi ini," ujarnya didampingi Plt Direktur Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, Assoc Prof Dr Syaiful Eddy MSi, kemarin (6/9).
Langkah pertama Universitas PGRI Palembang yakni merevisi kurikulum. Kemudian menambahkan dan membuat pilihan-pilihan untuk mahasiswa yang akan menyelesaikan studi mereka.
"Untuk mahasiswa semester VII S-1 ada tabel pilihan, mau skripsi atau tugas akhirnya makalah internasional misalnya, itu di antara pilihan-pilihannya," tambahnya.
Begitu pun mahasiswa S2. Tidak harus menyusun tesis. Namun bisa juga ambil pilihan yang lain. "Inilah yang namanya pengganti, sehingga tesis, disertasi, dan skripsi menjadi sunah muakad. Bukan hilang," bebernya.
Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 berlaku jangka waktunya dua tahun. "Paling lambat dua tahun lagi, semua perguruan tinggi harus sudah menerapkan ini," kata Prof Bukman.
Sebagai contoh, untuk penerapan Kurikulum Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, Universitas PGRI sudah siap memagangkan mahasiswa ke Jerman.
"Saya langsung ke Jakarta. Ketemu Duta Besar Jerman maupun staf Kedubes. Sebanyak 23 mahasiswa sudah ada tempat magang di Jerman dan akan dikoordinir dua perusahaan raksasa di sana," bebernya.
Wakil BPH PGRI pada Universitas PGRI Palembang, Drs H Lukman Haris MSi, mengatakan, dalam kondisi sekarang, alumni dituntut bisa menyesuaikan diri dengan kondisi di era-digital.
“Kompetensi dulu dengan sekarang berbeda. Lulusan harus dibekali dengan literasi, teknologi," jelasnya.
Untuk menumbuhkan kepercayaan di masyarakat, Univeritas PGRI Palembang selalu menciptakan trust (kepercayaan) yang disesuaikan dengan kondisi kebutuhan pangsa pasar. Untuk para lulusan S2, harus ada perubahan di tempat bekerja.
Bagi yang jadi guru, kode etik mengatur hubungan guru dengan siswa, orang tua siswa, teman sejawat, teman profesi, dan hubungan organisasi profesi.
“S2 Magister Pendidikan harus memahami itu," tandasnya. (nni)