Perawatan Maksimal, Hasilkan Buah Besar

EMPAT LAWANG - Musim kemarau seperti sekarang ini, semangka menjadi buah favorit bagi sebagian orang. Karena semangka rasanya yang enak dan menyegarkan. Buah semangka berukuran besar relatif lebih disukai. Namun, untuk mendapatkan semangka berbuah besar, perlu perawatan intensif dan optimal. Sugianto, petani buah semangka di Desa Lampar Baru, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang menjelaskan, tidak mudah merawat semangka agar buahnya besar. Dikatakan, yang harus dilakukan oleh petani semangka yakni, pangkas tanaman dan bentuk tajuk. Pemangkasan cabang yang tidak produktif dan pembentukan tajuk diperlukan agar tanaman bisa tumbuh segar, produktivitas optimal.

‘’Selain itu juga untuk merangsang pertumbuhan tunas baru yang produktif dan mengurangi risiko serangan hama maupun penyakit,’’ katanya.
Pemangkasan dilakukan dengan memotong pucuk tanaman sekitar 2 cm, kemudian bagian yang telah dipotong dicelupkan ke dalam fungisida. "Langkah ini diperlukan agar tidak terjadi penularan penyakit," kata Sugianto. Selanjutnya mencukupi kebutuhan air menjadi salah satu kebutuhan penting dalam budi daya semangka. Jumlah air yang cukup membuat semangka tumbuh baik. Pemberian air disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman dan curah hujan. Ketika musim kemarau tiba, pengairan dilakukan setidaknya dua hari sekali.
‘’Kegiatan ini dilakukan sampai tanaman berumur tiga minggu atau sebelum berbunga,’’ katanya.
Setelah tanaman berbunga, pengairan bisa mulai dihentikan agar pembentukan bunga tidak terganggu. ‘’Selain itu, buah yang dihasilkan tidak mudah pecah,’’ katanya. Ketika buah semangka berukuran sebesar telur ayam, lakukan pengairan kembali. ‘’Pada fase ini, air dibutuhkan untuk menjaga kelembapan dan membantu pembentukan buah,’’ ujarnya. Dikatakannya, pengairan kembali dihentikan 10 hari sebelum panen.
‘’Ini dilakukan agar kadar gula pada buah meningkat sehingga semangka menjadi manis," urainya.
Selain masalah pengairan, petani juga harus memperhatikan kebersihan lahan. Ini dilakukan untuk mencegah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). ‘’Kehadiran OPT bisa menggangu pertumbuhan tanaman bahkan menyebabkan gagal panen,’’ katanya.
Lalu, yang juga penting melakukan pemupukan secara berkala. Pemupukan tanaman semangka dilakukan secara bertahap. ‘’Sebelum tanam, berikan pupuk dasar agar nutrisi tersedia untuk pertumbuhan awal,’’ katanya.
Setelah itu, pupuk kembali diberikan setidaknya sebanyak empat kali. Pemupukan susulan pertama dilakukan saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam (HST).  Lalu, pemupukan kedua dan pemupukan ketiga pada 25-30 HST, selanjutnya pemupukan terakhir diberikan tujuh sampai 10 hari setelah pemupukan pertama. (eno/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan