Gunakan Drip Irigasi, Bisa Terus Panen Cabai

*Upaya Petani Cabai Desa Sukamukti, Mesuji, OKI di Musim Kemarau

Musim panas tak menjadi hambatan bagi petani cabai di Desa Sukamukti Kecamatan Mesuji OKI. Di sini petani cabai tetap melakukan penanaman seperti biasa. Bahkan panen dapat dilakukan terus di tengah petani lain kesulitan mendapatkan air. KHOIRUNNISAK -OKI HAMPIR semua petani di setiap daerah mengeluhkan kondisi kemarau kering yang cukup panjang. Memang sudah beberapa minggu hujan tak lagi mengguyur. Akibatnya petani pun mulai kesulitan mendapatkan air untuk menyiram tanamannya. Padahal kebutuhan air bagi tanaman sangat mutlak dilakukan. Jika tak dilakukan penyiraman, maka dikhawatirkan tanaman akan kering dan menghambat pertumbuhan. Bahkan tanaman bisa berakibat fatal, bisa mati. Tapi lain halnya dengan petani cabai di Desa Sukamukti Kecamatan Mesuji, OKI. Meski musim kering, petani di sini masih bisa melakukan panen cabai. Ini menjadi berkah tersendiri bagi petani. Apalagi saat ini harga cabai sedang naik. Petugas PPEP Kecamatan Mesuji, Elly Husnul Khatimah mengatakan, hal ini bisa dilakukan petani karena mereka menggunakan drip irigasi.
‘’Jadi kebutuhan air tetap bisa dipenuhi. Lihat saja tanamannya masih subur,”terangnya.
Drip irigasi sendiri merupakan suatu sistem irigasi yang tengah populer pada masa ini. Sistem ini lebih menekan pada tingkat keefektifan serta keefisienan air irigasi yang diaplikasikan pada lahan budidaya. Sistem irigasi tetes juga sering juga dikombinasikan dengan perlakuan pemupukan pada tanaman. Sistem irigasi ini cocok diaplikasikan pada lahan dengan sumber air terbatas, dapat menghemat pemakaian air. Karena dapat meminimalkan kehilangan air yang mungkin dapat terjadi akibat perkolasi, evaporasi dan aliran permukaan. Elly sebagai petugas penyuluh mengatakan, sistem ini sangat efektif dilakukan. Di musim kemarau saat ini, dirinya juga tak banyak yang bisa dilakukan. Dirinya hanya melakukan pemantauan untuk perkembangan tanaman cabai. ‘’Kalau melihat kondisi sekarang harga cabai meningkat tajam,’’ ujarnya. Bukan hanya harga cabai saja yang mahal tapi hampir seluruh jenis tanaman hortikultura tinggi.
‘’Meski kondisi saat ini seperti itu kita tentu sangat berharap agar hujan dapat kembali mengguyur bumi,’’ katanya.
Diakuinya, kekurangan air yang terjadi di lapangan membuat petani tidak bisa berbuat banyak. Mereka harus menggunakan pompa air untuk melakukan penyiraman ekstra. ‘’Karena bukan kering saja tapi kemarau ini hama juga mengintai tanaman sehingga menjadi perhatian khusus. Petani harus semakin waspada terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman mereka,’’ jelasnya. Disinggung bagaimana kondisi tanaman cabai yang ditanamnya di pekarangan rumah? Elly mengakui saat ini kondisi tanamannya juga kurang bagus. Hal ini tak lain karena dampak dari kekeringan. “Sekarang hasil panennya turun jauh,”imbuhnya. Begitupun  dengan yang lainnya. Kondisinya juga sama. Banyak juga tanamannya diserang hama penyakit selain kekeringan. Semoga saja dalam waktu dekat akan turun hujan agar tanaman bisa kembali subur. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan