https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dokumen Kuno Tiongkok Bongkar Asal-Usul Nama Sungai Kelingi di Sumsel

Dokumen Kuno Tiongkok Bongkar Asal-Usul Nama Sungai Kelingi di Sumsel MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID - Kisah asal-usul nama Sungai Kelingi yang meander (berkelok-kelok) melintasi Kabupaten Rejang Lebong, Lubuklinggau, dan Musi Rawas, telah menarik perhatian masyarakat. Salah satu budayawan lokal, H. Rehal Ikmal, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Musi Rawas, memberikan wawasan menarik mengenai hal ini. Menurut Rehal, terdapat dokumen kuno Tiongkok yang mencatat sejarah asal-usul nama sungai di wilayah Sumatera Selatan, termasuk Sungai Musi dan Sungai Kelingi.

Kronik kuno ini merupakan tulisan seorang budayawan dari Dinasti Tang pada abad ke-9 yang pernah singgah ke wilayah Sriwijaya. Dokumen ini mencatat asal-usul nama Sungai Musi. BACA JUGA : Menelusuri Jejak Sejarah Sungai Kelingi, Simbolisme dan Arti yang Tersembunyi Rehal Ikmal menjelaskan bahwa menurut beberapa penelitian, penamaan Sungai Kelingi juga terkait dengan ekspedisi perdagangan rempah-rempah dari Tiongkok. "Ada yang menyebutnya sebagai pedagang, ada pula yang menyebutnya sebagai perompak atau bajak laut yang datang melalui jalur laut. Mereka berlabuh di Selat Bangka dan mengirim tim dengan kapal kecil," ungkapnya. Ketika mereka berusaha masuk ke Sungai Kelingi, mereka menemukan bahwa sungai tersebut belum memiliki nama dalam peta mereka. BACA JUGA : Disinilah Lokasi Terowongan Kereta Api Terpanjang di Sumsel: Saksi Bisu Sistem Kerja Rodi Zaman Hindia Belanda Namun, setelah menyusuri sungai tersebut, mereka menilai bahwa tanah di sekitarnya sangat subur. Penduduknya ramah, dan menerima orang asing dengan baik. Oleh karena itu, mereka memberi nama sungai ini "Mu Ci" atau "Dewi Ayam." Dalam kepercayaan Tiongkok, Dewi Ayam adalah dewi kesuburan yang memberikan kesejahteraan. Selanjutnya, kapal-kapal pedagang Tiongkok tersebut mencapai Muara Sungai Kelingi yang penuh lumpur dan rumput rawa. Sehingga tidak dapat masuk ke sungai tersebut. Meskipun sungai ini besar dan ramai dengan penduduk serta menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan